Pernahkah berpikir bahwa anak - anak menjadi penakut justru karena orang tuanya yang membuatnya jadi penakut.

Seberapa sering teman mendengar ini;

"Ayooo makan, kalo gak makan nanti makanannya di makan kucing."

lalu si anak mau makan, ajaibkan?

Atau pada saat menidurkan anak, biar cepat tidur maka di pakai jurus dengan menakuti anak, bisa dgn hantu atau yang lainnya.

Lalu dengan ajaib juga si anak bisa cepat tertidur.

Bahkan saya pernah mengalami ini, mati lampu saat sedang belanja bulanan di simpang 5 Banda Aceh.

Seorang anak menjerit, mungkin karena takut tiba-tiba keadaan jadi gelap, sayangnya sang ibu bukan memeluknya untuk menenangkannya, malah berucap dalam bahasa Aceh yang saya pahami kira-kira seperti ini,

"Diam.. Kalo berisik nanti datang hantu."

Ajaib, si anak memang langsung diam.

Keajaiban-keajaiban yang diperoleh dengan cara instan. Orang tua tidak mau repot membuat kesepakatan dengan anak, atau dengan hanya mendengarkan anak.

Memang dengan menakuti anak, dengan cepat kita dapat yang kita mau.

Tapi pernahkah berpikir bahwa perlu waktu lama untuk membongkar memori ketakutannya.

Dan ketika anak tumbuh besar menjadi penakut, orang tua menghardiknya dengan kecewa, padahal mereka sendiri yg menciptakan generasi penakut.

Ajaib bukan org tua seperti ini?

Semoga kita bukan termasuk orang tua-orang tua ajaib.. InsyaAllah..

#mikiryuk!