Ayah
Ayah ...
Ketika gemintang larut dalam gelapnya malam
Ketika rembulan tak lagi menerangi kehidupan
Ketika langit menitihkan air mata
Aku masih menunggu bayang mu
Ayah ...
Ketika jiwa tak lagi bersemayam di hati
Ketika kesiapanmerasuki kalbu
Ketika rerinduan tak lagi menepi
Ketika raga kian pudar oleh waktu
Aku masih menunggu mu
Ayah ...
Lihatlah aku, lihatlah tubuh yang tergenang
Lihatlah jemariku pengukir rindu
Lihatlah bibir yang telah keluh
Lihatlah hati yang kelam akan masa lalu
Lihatlah ayah ...
Ayah ...
Aku ingin dekapan
Aku ingin tawa
Aku ingin masa depan
Aku ingin bersama mu
Ayah ...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar