Herza Alwanny

Panggil saja Eza, seorang pendidik dari negeri di atas awan Takengon. Penyuka sastra tapi malas nulis, penyuka buku tapi mala. ingin rajin tapi malas karena mal...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dia yang tak Kembali

Malam ini terasa gelap, dingin, dan sepi. Tak ada satu orangpun di sekeliling ku. Setiap sudut kurasakan kegelapan. Aku berjalan mencari-cari cahaya, namun semua pandanganku terasa gelap. Aku di mana? Aku di mana tuhan? Tuhan, tolong aku! Teriakku menggerutu. Aku terduduk dalam kegelapan, menangis dalam kesunyian. Hidupku hampa.

“Dika, Dika, Andika.” Samar-samar suara itu masuk ke dalam telingaku. “siapa itu? Aku di sini! Siapapun itu tolong aku!” aku berteriak ke arah suara. Terdengar kembali seperti suara orang-orang membacakan doa-doa dan surah yasin. Tolong ... tolong ... tolong ! tuhan! Aku belum ingin mati tuhan. Aku berlari sekencang-kencangnya, mencari jalan keluar. Air matapun tak henti-hentinya menetes. Suara itu kembali terdengar, “Dika, Dika, Andika. Bangunlah nak! Buatlah ibumu selamat di akhirat.”

Tetiba kedua mata ku terbuka perlahan. Orang-orang melihatku penuh dengan suka cita. Ada yang menangis, tersenyum, suka bercampur duka dan ada yang mengucapkan serta sujud syukur melihat ku. Aku masih terpana. Suasana ini sepertinya tidak asing bagiku. Bau yang obat yang menyengat, jarum suntik menancap di tangan, dan infus terus menetes. Aku menoleh ke kanan dan ku lihat sesosok wanita terbujur kaku dengan kapas yang menutup hidung dan telinganya. Air mataku tak terbendung, aku menangis sekuat-kuatnya. Wanita yang bersamaku beberapa jam lalu akhirnya telah tiada. Wanita penuh senyum, ramah kepada anak-anaknya, penuh perhatian, dan lembut kepada keluarga. Maafkan aku ibu telah membuatmu bersama ayah dengan cepatnya. selamanya.

selesai ...

Pentigraf #1

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post