Ibu
Nak ...
Lihatlah gemerlapnya malam
Angin meniupkan kesunyian dibalik dinginnya dinding rumah
Dinding rumah yang kian usang ditelan waktu
Tanpa belaian dari jemari-jemari kecil yang perlahan menghilang
Nak ...
Rambut ku tak lagi menghitam seperti dahulu
Kulit ku kian mengendur dah kisut
Mata ku tak lagi tampak wajah-wajah imut
Bahkan langkah ku mulai melambat untuk menunggu mu
Nak ...
Sesekali lihatlah wanita tua yang dirundung sepi ini
Wanita yang hampa tanpa bidadari kecil yang menghiasi rumah
Tanpa canda, tanpa rupa, tanpa kehangatan dari mu nak ...
Nak ...
Jika aku tak lagi melihat indahnya mentari pagi
Sendunya senja di sore hari
Ku harap dinding-dinding ini menjadi hangat
Sehangat aku membangun mimpi-mimpi
Masa depan untuk tetap bersama mu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar