Ezita

Nama saya Ezita Saya lahir di sebuah nagari bernama Tanjung Bonai. Nagari ini terletak di kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah datar. Provinsi Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web

Kamu Seorang Wanita Tak Perlu Sekolah Tinggi, Benarkah? tantanganH-172

Membaca sebuah tulisan sahabat saya Bu selmiatril.M. guru MTsN 2 Kota Solok menjadi inspirasi bagi saya untuk menulis tulisan ini. Tulisan yang berjudul 'Ilmu Seorang Ibu' ini pada pragraf pertama berbunyi,

"Kadang orang beranggapan untuk apa sih seorang wanita harus bersekolah tinggi untuk menuntut ilmu. Toh Akhirnya seorang wanita juga akan menjadi seorang istri dan seorang ibu rumah tangga."

Makna dalam paragraf pertama itu bahwa, ada anggapan dari sebagian orang bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi karena pada akhirnya juga akan menjadi ibu rumah tangga, yang identik dengan urusan dapur, kasur dan sumur saja.

Anggapan di atas sangat terbantahkan dengan situasi dan kondisi di era milenial sekarang. Seorang wanita apalagi berperan sebagai ibu harus memiliki ilmu yang multi. Mulai dari ilmu komunikasi yang santun, ilmu IT dalam mengoperasikan komputer, laptop, tablet dan hp canggih.

Jika seorang ibu buta dengan teknologi alamat akan sering dikibuli atau diakali oleh anak-anaknya. Anak-anak sudah menguasai dunia hanya melalui ujung jarinya. Sementara ibu hanya menguasai ilmu dapur sumur dan kasur saja. Ini bagi ibu-ibu yang selama ini mengikuti anggapan seorang wanita tidak perlu sekolah tinggi.

Bersekolah tinggi bagi seorang wanita bukanlah bertujuan untuk menguasai semua ilmu, tapi lebih kepada mendewasakan daya pikirnya. Agar tidak hanya menguasai ilmu di lingkungan rumah saja. Tapi dengan daya pikir yang tinggi seorang wanita dapat mengikuti perkembangan zaman.

Covid-19 menjadikan tugas seorang ibu menjadi ganda. Selain mengurusi dapur sumur dan kasur ibu juga menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah. Belajar daring menjadikan seorang ibu harus memiliki ilmu yang lebih banyak. Ilmu mengoperasikan hp dan ilmu berbagai bidang studi. Mulai dari tingkat SD sampai SMA. Anak cuma belajar dalam rumah dan tidak bisa les kemana-mana. Orang yang paling dekat di rumah tentunya ibu dan ayah. Anak biasanya lebih suka bertanya kepada ibu. Karena ibu lebih sabar dibandingkan dengan ayah. Dengan kondisi seperti ini masih jugakah ada anggapan masyarakat bahwa wanita tak perlu sekolah tinggi? Kalau masih, berarti tidak belajar dari kenyataan yang dihadapi.

Belajar secara daring ada positif dan negatifnya. Negatifnya anak akan mudah terperosok kepada aktivitas maniak menonton youtube dan main game online. Apabila kedua hal ini dilakukan dengan tujuan positif sekedar melenturkan otak akibat mempelajari bidang studi tentu tidak masalah. Akan tetapi jika di YouTube mereka sempat mengakses pornografi dan permainan game online mengarah kepada perjudian, ini berbahaya. Tugas ibu di rumah adalah memonitor penggunaan hp oleh anak-anak selama menggunakan hp. Ibu harus bisa memeriksa situs-sitis yang pernah dibuka oleh anak. Ini membutuhkan ilmu yang tinggi. Oleh karenanya peran ibu tak tergantikan. Dengan kasih dan sayangnya dan perhatian yang diberikan dengan penguasaan ilmu.yang multi membuat anak lebih percaya pada ibu. Kepercayaan ini menghasilkan hubungan ibu dan anak makin dekat dan anak merasa segan menghianati ibunya. Ibu yang tidak menguasai teknologi tidak akan mampu mendeteksi cara penggunaan hp oleh anak-anaknya.

Jadi jawaban dari pertanyaan pada judul tulisan ini adalah, "tidak zamannya lagi anggapan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi. Akan tetapi dengan sekolah tinggi wanita dapat mengikuti kemajuan zaman."

Padang, 30 November 2020

#tantanganH-172

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa, Pencerahannya

30 Nov
Balas

Terima kasih pak

30 Nov

Betul sekali Bun,saya juga tidak setuju dengan pikiran menyudutkan kaum perempuan tersebut sungguh yang harus sekolah tinggi itu perempuan karena peran gandanya...tentunya bukan menyamping peran laki- laki ya...

01 Dec
Balas

Benar bucan

01 Dec

Keren uni..ulasan yang mantap. Perempuan harus berilmu karena dari dirinya akan lahir orang-orang yang hebat, yang tangguh menjalani kehidupan. barakallah uni

30 Nov
Balas

Ya dek. Terima kasih

30 Nov

Keren tulisannya Bu, inspiratif dan mengena. Salam literasi

30 Nov
Balas

Mokasi komennyo mpuang.

30 Nov

Mantap ulasannya, unsay. Sukses selalu

01 Dec
Balas

Makasih dek

01 Dec

Keren ulasannya bunda.. Sukses selalu.. Salam literasi.

30 Nov
Balas

Salam literasi. Barakallahu fiik

30 Nov

Ulasan yg mantap

30 Nov
Balas

Ulasan yg mantap

30 Nov
Balas

Terima kasih bu

30 Nov

Ulasan yg mantap

30 Nov
Balas

Tulisan yang informatif sekaligus menginspirasi dan mencarahkan. Salam semangat dan sukses selalu.

30 Nov
Balas

Makasih buk

01 Dec



search

New Post