Ezita

Nama saya Ezita Saya lahir di sebuah nagari bernama Tanjung Bonai. Nagari ini terletak di kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah datar. Provinsi Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web

Lika Liku Kehidupan

Berawal dari cerita seorang mantan narapidana, penulis mendapatkan sebuah pelajaran hidup yang sangat bermakna. Sore itu penulis duduk di sebuah warung kaki lima. Warung ini milik kenalan yang baru saja menikah dengan seorang mantan narapidana. Hampir satu jam penulis duduk di warung tersebut karena ada satu keperluan dengan kenalan penulis terebut.

Penulis tidak menyangka kalau suami sahabat ini adalah mantan narapidana. Karena beliau seorang yang taat beribadah. Ketika azan berkandang suaminya yang bernama Rampi ini langsung menghentikan segala aktivitasnya sebagai seorang montir. Ia langsung beranjak untuk membersihkan badan sekaligus berwuduk. Tak lama muncul di hadapan kami dalam keadaan bersih dan pakaian bersih. Beliau pamit kepada kami untuk ke masjid menjalankan sholat Ashar waktu itu.

Dua Minggu kemudian penulis bertadang lagi ke rumah sahabat ini untuk satu keperluan lain. Kembali penulis menyaksikan pemandangan yang sama dengan sebelumnya. Rampi sang suami sahabat ini langsung menghentikan pekerjaannya dan bersiap untuk ke masjid, karena tak lama lagi berkumandang azan Zuhur.

Dari pengalaman tersebut penulis menyatakan bahwa Rampi adalah seorang yang taat beribadah.Tapi siapa sangka, saat berkunjung kembali penulis dibuat terpana oleh cerita Rampi yang mengisahkan lika-liku kehidupannya mulai muda dahulu. Saat remaja Rampi hidup di tengah masyarakat yang hidup susah dan kebanyakan menjadi perampok, tukang judi dan hal negatif lainnya. Karena pengaruh lingkungan Rampi terbawa arus oleh rona kehidupan semacam itu. Ia sudah merasakan dua kali masuk buih.

Kemudian saat usia awal dewasa ia merantau ke seberang. Di sana ia masih berprofesi sebagai tukang copet dan pejudi. Namun ketika usia tiga puluh tahun, ia merasakan ada sesuatu perubahan dalam dirinya. Bathinnya mulai berontak dan merasa gelisah ketika akan melakukan pekerjaan rutinnya. Seolah ada satu bisikan yang melarangnya untuk melanjutkan pekerjaan yang melanggar agama tersebut.

Ada panggilan bathinnya untuk menekuni agama. Awalnya ia mencoba melaksanakan sholat tapi bingung, tidak tau akan membaca apa. Tapi hatinya kuat mendatangi sebuah masjid terdekat. Seorang ustadz yang ditemuinya bersedia mendengarkan keluh kesahnya. Akhirnya dengan bimbingan ustadz tersebut ia menemukan apa yang dibutuhkannya. Semenjak itu ia merasakan kenikmatan hidup dari Rezki yang halal. Kepintarannya membuat disign akhirnya ia diterima bekerja di sebuah percetakan.

Berselang lima tahun kemudian, ia pulang kampung dan menikah dengan sahabat penulis tersebut. Dengan modal dari mertua akhirnya membuka bengkel dan berprofesi sebagai montir. Itulah hari-hari yang dijalaninya saat ini.

Dari cerita ini dapat kita petik sebuah pelajaran, bahwa membolak balikan hati adalah urusan Allah SWT. Oleh karenanya kita diminta bermohon hanya kepadaNya.

Padang, 7 Januari 2020

#H-28

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post