Pemanasan global telah menyebabkan suhu udara tinggi. Dimana-mana terasa gerah. Daerah yang dulu sejuk seperti Bukittinggi sekarang juga merasakan panas.

Kami sekeluarga saat penulis menulis ini sedang berada di Bukittinggi. Pukul 10 pagi sudah terasa sedikit panas dibanding keberadaan penulis 28 tahun yang lalu pernah mengajar di daerah ini.

Tahun 1992 penulis pernah menjadi guru tidak tetap di SMA empat koto. Daerah ini terletak di pinggiran kota Bukittinggi. Letaknya di atas bukit jalan Padang Luar-Maninjau. Dulu jam 10 pagi masih terasa dingin dan masyarakat masih memakai sweater. Tapi hari ini penulis tidak menemukan lagi warga di sini memakai sweater di jam 10 pagi.

Perubahan yang terjadi pada alam di sini memang jauh sekali. Perjalanan menuju ke daerah ini dulunya masih rimbun bagaikan hutan belantara. Sekarang mulai terang. Dulu banyak ladang dan sawah, sekarang sawah banyak dijadikan rumah dan toko-toko. Keberadaannya di pinggiran jalan.

Matahari mengintip di balik-balik pepohonan, melindungi bumi dari panasnya matahari. Itu dulu. Sekarang pepohonan banyak yang tumbang, matahari langsung memancarkan cahaya ke bumi, inilah yang menyebabkan panas. Selain itu kurangnya pepohonan memang nyata mengurangi produksi oksigen. Padahal oksigen yang membuat alam ini menjadi sejuk.

Tapi tidak hanya di sini, di daerah lain juga pohon-pohon mulai berkurang. Semoga Allah SWT. selalu memberi kita kesempatan untuk menanam pohon-pohon di sekitar tempat tinggal kita.

Padang, 20 Desember 2020

#H-9#