AMANAH adalah kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk menjaga dan mengemban pemberianNya. Seseorang yang menjaga kepercayaan akan terhindar dari sifat munafik. Maka tak jarang bahwa orang yang memiliki sifat amanah akan disegani banyak manusia.

Jabatan apapun yang kita sandang itu adalah amanah dari Allah SWT. Menjaga amanah berarti kita melaksanakan semua aktivitas sesuai jabatan yang kita emban.

Jabatan guru yang melekat dalam diri adalah amanah yang berat. Guru sebagai orang yang digugu dan ditiru. Tentunya menempatkan diri sebagai orang yang digugu dan ditiru merupakan hal yang berat sekali. Segala tingkah laku kita menjadi sorotan orang sekeliling.

"Hmm dia seorang guru, kok tutur katanya begitu?" Sering kita dengar ucapan orang lain ketika ia tahu seorang guru berbicara tidak enak didengar.

"Pantas ya, omongannya enak didengar. Ternyata ia seorang guru." Itu ucapan lain dari orang sekitar yang menilai seorang guru yang baik akhlaknya.

Untuk menjadi orang yang menjaga amanah dengan baik sungguh berat apabila kita tidak memiliki ilmunya. Itu yang penulis rasakan. Lebih-lebih saat diamanahkan sebagai wakil kepala sekolah. Awal melaksanakn tugas sangat tertekan karena belum punya ilmu tentang bagaimana berperan dan menjalankan tugas sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Sebagai wakil kesiswaan harus bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang : menyusun program pembinaan kesiswaan, melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.

Satu hal yang perlu dipahami lagi bahwa sebagai wakil kepala sekolah berarti menjujung sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan dunia akhirat.

Untuk memahamkan hal ini kepada para wakil kepala sekolah inisiatif yang luar biasa dari MKKS SMP Negeri Kota Padang mengadakan pelatihan untuk para wakil kepala sekolah SMP Negeri se kota Padang.

Semangat dan motivasi yang tinggi diikuti oleh para peserta. Karena materi yang disampaikan sangat menarik dan memuaskan kebutuhan para wakil kepala sekolah. Terutama berkenaan dengan Tupoksi yang harus mereka emban selama menjabat sebagai wakil kepala sekolah.

Kesadaran akan kekurangan diri selama ini timbul seketika setelah disiram dengan materi-materi yang bergizi dari para narasumber.

Nasehat yang diberikan oleh Pak Hakim sebagai ketua MKKS SMP Negeri Kota Padang yang menjadi catatan penting bagi penulis adalah

"Seorang wakil kepala sekolah hendaklah mampu melakukan komunikasi empat pintu dengan santun. Yakni komunikasi dengan atasan, komunikasi dengan sesama guru, komunikasi dengan masyarakat/orang tua siswa dan komunikasi dengan siswa." Penempatan kata-kata dalam berkomunikasi perlu dilatih dan dibiasakan agar pintu-pintu itu terbuka dengan baik. Melakukan hal ini bukanlah mudah. Perlu Ilmu dan kesabaran dalam melatihnya.

Pelatihan yang diberikan selama tiga hari ini bagi penulis merupakan hal yang sangat disyukuri. Karena melalui pelatihan itu banyak ilmu yang diperoleh untuk kelancaran pelaksanaan amanah yang disandang.

Pada hari terakhir panitia meminta peserta untuk memberikan saran. Penulis memberi saran agar pelatihan ini dilaksanakan setiap tahun. Karena ada pergantian wakil kepala sekolah pada setiap akhir periode. Bisa jadi setiap tahun ada saja wakil kepala sekolah yang berganti di beberapa sekolah secara bergantian. Jika pada tahun berjalan wakil kepala sekolahnya sudah diberi pelatihan maka peserta diutus dari sekolah itu diberikan kepada pembina OSIS atau calon wakil kepala sekolah lainnya. Sehingga mereka punya ilmu sebelum mengemban amanah sebagai wakil kepala sekolah.

Demikian sedikit pandangan penulis tentang pentingnya ilmu dalam menjalankan sebuah amanah. Semoga bermanfaat.

Padang, 29 November 2020

#tantanganH-171