Ezita

Nama saya Ezita Saya lahir di sebuah nagari bernama Tanjung Bonai. Nagari ini terletak di kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah datar. Provinsi Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web

Sholat Jumat di Warung

Terlihat beberapa orang dewasa dan anak-anak duduk di sebuah warung dekat sebuah masjid. Di masjid sedang berlangsung khutbah Jum'at dan di warung ini terjadi aktivitas anak-anak asik belanja makanan ringan, orang dewasa asik merokok serta ngobrol. Mereka berpakaian rapi layaknya orang akan menjalankan ibadah Jumat.

Tiba-tiba datang seorang pemuda setengah baya dengan motor mewahnya bermaksud sholat Jum'at juga tapi berhenti dulu di warung sekedar ngobrol dengan penduduk yang sudah duduk duluan di warung itu. Pemuda itu menyapa orang di warung,

"Orang mendengar khutbah dalam masjid bukan di warung." Katanya sambil duduk di sebelah orang yang diajaknya bicara. Lalu dijawab oleh lawan bicaranya,

"Ya benar! Tapi duduk di warung mendengar khutbah enak juga." Kata salah seorang diantara mereka membuat orang-orang yang berada di warung itu menjadi tertawa terbahak-bahak.

Tak lama kemudian orang yang duluan duduk di warung tadi beranjak pergi menuju masjid meninggal orang yang datang kemudian.

Dari Masjid terdengar khutbah khatib berapi-api menyampaikan bahwa Allah menyeru kita untuk :

1. Masuklah ke dalam Islam secara kaffah.

2. Jangan ikuti bisikan jin dan syetan. ( Sesuatu yg membisikan kepada kita supaya jauh dari Allah).

Sepertinya ada yang mendengarkan khutbah ini sehingga mulai pula beranjak dan berjalan menuju masjid. Entah karena mendengarkan isi khutbah atau karena mulai malu dilihat oleh saya. Kebetulan saya duduk di pojok samping warung itu menunggu suami sholat Jumat di masjid itu.

"Semoga petunjuk datang ke hati mereka." Batin saya berdoa.

Yang sangat disayangkan, anak-anak yang ada di warung itu tetap tak bergeming. Mereka terus asik jajan makanan ringan. Tak satupun dari orang dewasa yang ada di warung itu berani menegur atau menyuruh mereka untuk segera masuk ke masjid. Mungkin ini salah satu ketauladan yang tidak baik yang telah mereka contohkan kepada anak-anak. Duduk dulu di warung sebelum masuk masjid untuk sholat Jumat. Mereka tidak menyadari bahwa khutbah Jum'at adalah rukun sholat Jumat. Mendengarkan khutbah sama dengan dua rakaat sholat. Makanya sholat Jumat hanya dua rakaat lagi.

Said bin Jubair berkata, Pada mulanya, shalat Jumat itu empat rakaat. Kemudian adanya khutbah menggantikan posisi dua rakaatnya.” (Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 2/224

Kembali ke cerita nyata yang saya temui sendiri di sebuah masjid siang tadi, sangat disayangkan adanya contoh yang tidak baik dari orang-orang dewasa tentang pelaksanaan sholat Jumat. Mereka duduk dulu di warung dan tidak langsung menuju masjid, padahal khatib sudah khutbah. Anak-anak tidak terarah. Mereka ikut pula duduk di warung tidak sekedar becanda dengan temannya tetapi asik juga makan-makan. Tidak ada orang yang menegur atau menasehati. Kenapa? Karena para dewasa itu sendiri yang tanpa sadar mengajak anak-anak itu berlaku demikian.

Ketika khatib turun mimbar muazhim mengumandangkan ikamah tanda sholat akan dimulai. Pada saat itulah anak-anak dan beberapa orang dewasa bergerak masuk masjid.

Jadi mereka hanya mengejar sholat dua rakaat saja tanpa mendengarkan khutbah.

Semoga adanya tulisan ini dapat menjadi pedoman bagi kita yang memiliki anak yang masih kecil atau yang sudah remaja bahkan dewasa tapi masih dalam tanggung jawab orang tua. Keteladanan dari kita orang dewasa adalah pembelajaran tanpa harus masuk kelas khusus bagi anak.

"Ummati, ummati." Yang diucapkan Rasulullah SAW sebelum maut membawanya pergi, adalah sebuah hal yang ditemui zaman sekarang. Generasi lemah iman. Pendidikan bisa menular melalui ketauladanan yang baik dari orang dewasa. Semoga Allah memberikan perlindungan kepada kita semua.

Padang, 1 Januari 2020

#H-22

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post