fadillah tri aulia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
From Kere to Keren

From Kere to Keren

Menjadi guru keren dapat dilakukan siapa saja, tua-muda, lelaki-perempuan, kaya-kere..eh loh. Tidak percaya? Ya sudah. Jika yang masih percaya silahkan lanjutkan membaca, jika tidak percaya ya terserah anda, tapi saya wajibkan tetap membaca. He, maksa.

Masa?

Ya.

Lanjut ya. Tepat sekali, menjadi guru keren itu adalah hak segala bangsa. Saya ulangi, menjadi guru keren adalah hak segala bangsa. Termasuk guru kere seperti kita—eit kita? Baiklah, seperti saya. Berapa sih gaji guru honor yang belum sertifikasi apalagi impassing. Ayo cari kalkulator sendiri. Tapi lupakan, sebagai seorang guru kita dituntut untuk mengajar dengan keren: kreatif, energik, dan inovatif. Yupz, termasuk di tanggal tua sekalipun, murid kita tak mau tahu. E-Ge-Pe atau De-eL kata anak zaman sekarang.

Kreatif tak harus mahal, justru kreatif berasal dari akar kata kere ditambah imbuhan –atif. He, ngasal. Jadi kreatif itu tak jauh dari ke-kere-an. Bingung tidak dapat membeli media pembelajaran, ya sudah buat saja. Bingung bahannya harus beli, ya sudah cari yang ada saja. Make it simple and easy. Kertas adalah salah satu bahan andalan saya dalam membuat media pembelajaran. Mudah dibentuk, digunting, ditempel, dan dirupa-rupa. Bias jadi papan permainan, puzzle, wayang, bubur kertas, dan lain-lain yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu dalam kesempatan kali ini—lha emang sambutan. Dan tidak perlu kertas baru, yang bekas justru kadang lebih artistik. Selain kertas, alam sekitar merupakan sumber bahan kreativitas yang dapat kita manfaatkan tiada tara. Bebatuan, dedaunan, ranting, rumput kering, bahkan kecebong pun dapat kita jadikan pembantu bahkan sumber ajar kita. Allah sudah menciptakan alam ini dengan luar biasa dan tidak mungkin untuk kita anggurkan begitu saja. Jadikan itu salah satu bentuk syukur kita yang kita tanamkan kepada murid kita.

Energik. Wow, jadi guru harus loncat-loncat, lari-lari, jumpalitan dan salto di kelas gitu? Ya tidak sih, kecuali guru olahraga. Maksud energik dalam kamus besar keguruan saya adalah tampil ceria membahana dan bersemangat serta aktif memotivasi siswa agar tertular semangat dalam belajar. Ya jika gurunya lemah, lunglai, letih, lesu dan gundah gulana ya piye muridnya. Ingat, energi itu mengalir—colek guru IPA. Hati-hati dengan energi yang kita pancarkan kepada murid kita. Meski tanpa menerawang dengan indera ke-enam, murid dapat merasakan aura kita, apakah positif atau negatif atau ungu—emang indigo. Kita adalah super model yang dicontoh murid-murid kita. Nah, untuk menjadi energik modalnya hanya satu: cermin. Sebelum masuk kelas coba kita bercermin terlebih dahulu, sudah cocok kah muka kita untuk menyapa anak-anak dengan riang? Atau lebih mirip debt collector di tanggal tua? Atau, lebih mirip bintang iklan jamu sebelum minum produknya? Pokonya, pastikan muka dan gestur badan kita layak untuk dilihat anak. Tak mahal kan?

Inovatif itu ino dan vatif. He. Inovatif itu muncul dari ide dan ide tak perlu dibeli meski mahal. Ide datang dari hati dan hati itu yang menggenggam Allah. Allah lah yang membolak-balikan hati. Jadi, senantiasalah berdo’a kepada Allah agar kita senantiasa diberikan ide cemerlang untuk mengajar. Gitu doang? Ya tidaklah. Ide juga dapat muncul dari seringnya kita bergaul dengan orang lain. Jadilah guru sosialita, jangan kalah dengan emak-emak berdaster. Ikuti komunitas-komunitas yang dirasa bermanfaat tempat kita belajar, berbagi, dan tumbuh bersama menjadi guru yang lebih baik. Hidup guru! Yay, mulai semangat membara nih.

Jika boleh dirangkum untuk ditulis di buku masing-masing, modal kita untuk menjadi guru keren itu adalah IQRA. Ya, bacalah! Bacalah alam dan lingkungan sekitar kita, apa yang bisa kita manfaatkan. Bacalah diri kita, sudah siapakah kita mendidik. Bacalah orang-orang di sekitar kita, apa yang bias kita pelajari dari mereka. Bacalah buku-buku, apa yang bisa kita dapatkan darinya. Mudah kan? Bismillah, yuk kita mulai dari sekarang untuk lebih rajin MEMBACA.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Eit, tlsnnya kok bisa kriuk kriuk gitu ya, salut!

18 Apr
Balas

mungkin efek krupuk malarat khas Subang bunda he... :)

18 Apr

wow kerennn..apapun bisa dilakukan seorang guru honorer, aku juga demikian adanya...semangat teman..

18 Apr
Balas

super sekali Pak Mario Teduh .... Salam Literasi

18 Apr
Balas

Terima kasih... saya malah lebih mirip Mario Bross pak...senang loncat-loncat he.

18 Apr



search

New Post