Energi Guru Pembentuk Karakter Siswa
Pendidikan bertugas mengembangkan potensi dalam diri anak agar dapat berkembang secara baik. Kewajiban mendidik anak itu ada di tangan orang tua. Keterbatasan orang tua dalam mendidik, akhirnya memindahkan tugas mendidik pada guru di sekolah.
Pendidikan yang dilakukan dengan baik dapat meningkatkan kapasitas keilmuan anak. Selanjutnya proses pendidikan diharapkan dapat membentuk karakter baik pada diri anak. Keilmuan dan karakter baik yang melekat pada diri anak dapat meningkatkan kualitas hidup anak. Jika hal ini dapat berlangsung secara jamak maka peradaban yang tinggi akan terbangun pada suatu bangsa.
Hal inilah yang kita cita-citakan. Pendidikan kita dapat meninggikan individu dengan ilmu, ditopang oleh karakter yang baik dan dilengkapi dengan penguasaan keterampilan yang mumpuni. Jika ini dapat terwujud dalam proses pendidikan maka proses pendidikan dapat dikatakan berhasil. Karakter adalah pondasi utama yang menopang ketinggian ilmu seseorang. Sehingga ilmu dan keterampilan dapat dimanfaatkan untuk kebaikan kehidupan.
Manifestasi karakter baik itu dapat dilihat dari kemampuan anak dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap diri dan lingkungannya. Kesadaran untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas diri. Tidak ingkar jika diberi amanah atau tanggung jawab. Salah satu bentuk tanggung jawab juga adalah mampu menghargai diri sendiri. Siswa yang mampu menghargai diri sendiri maka akan mampu menghargai orang lain. Maka guru wajib membangun rasa tanggung jawab ini dalam ruang-ruang kelas.
Selanjutnya adalah empati. Guru selayaknya membantu siswa menumbuhkan rasa empati pada anak dalam proses pembelajaran. Rasa empati merupakan kemampuan memahami situasi orang lain. Guru akan dapat menumbuhkan rasa empati siswa manakala memiliki rasa empati yang tinggi juga. Mulailah mendidik dengan rasa empati yang tinggi. Energinya akan memantul pada diri siswa sehingga rasa empati siswa juga akan muncul.
Tanamkan cinta. Maka kita akan dicintai. Mulailah menumbuhkan rasa cinta sejati pada diri siswa. Rasa kasih dan sayang yang diberikan guru selama proses pembelajaran akan memberikan dampak yang luar biasa pada siswa. Ajaklah untuk mencintai dengan tulus orang-orang terdekat. Maka siswa akan mampu mencintai negara dan bangsa ini dengan tulus. Rasa cinta terhadap sesama dan bangsa akan menimbulkan semangat gotong royong dan persatuan. Semuanya ini merupakan living value yang harus melekat pada karakter anak.
Tumbuhkan sikap sportifitas pada anak. Siap kalah dan siap menang. Mengakui keberhasilan orang lain secara jujur dan gembira. Sabar dan tangguh dalam setiap proses pembelajaran. Selalu mengutamakan berfikir logis dan kritis dalam setiap usaha. Tak mudah menyalahkan orang lain dan suasana sebagai penyebab kegagalan diri.
Selanjutnya guru harus menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif. Karakter ini akan membuat suasana belajar menjadi dinamis. Setiap masalah yang dijumpai dalam kehidupan ini akan menjadi stimulus untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan inovatif. Sehingga masalah tidak membuat kehidupan berhenti atau mati. Guru dapat menumbuhkan kemampuan kreatifitas siswa secara maksimal. Manakala guru memiliki semangat belajar yang baik. Guru juga harus dapat memiliki kreatifitas dan inovasi.
Semua karakter yang muncul dalam diri siswa diawali dari karakter guru yang mendahului. Jika guru memiliki karakter diatas maka memberikan energi untuk pembentukan karakter baik pada diri siswa.
Akan sulit bagi guru mendampingi siswa dalam belajar. Apalagi menuntut siswa untuk memiliki semangat belajar jika guru sendiri bukan pembelajar sejati. Guru yang pembelajar sejati akan mampu memberikan vibrasi pada siswa dalam proses pembelajaran. Energi cinta dan profesionalitas guru akan terasakan pada proses belajar di ruang kelas. Sentuhan kreatifitas dan inovasi yang berbalut cinta akan membuat ruang kelas menjadi penuh warna. Akhirnya siswa akan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan kepribadiannya masing-masing.
Jika semua guru dapat menjalankan ini maka kapasitas keilmuan, keterampilan dan karakter akan segara terbangun pada anak. Peradaban bangsa akan terbangun dengan baik. Selanjutnya mimpi untuk menjadikan bangsa ini besar dan disegani warga dunia bukanlah hal mustahil.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Guru dulu melakukan, mencontohkan karakter baik....InsyaAllah siswa akan ikutan. Lanjut tulisannnya bu guru millenial
Guru adalah tauladan siswanya,pembentukan karakter tidak bisa hanya dengan ucapan namun harus dengan tauladan atau cerminan dari sang pendidik, mantaap bu lanjut
Keren adek awak bah
Mantul tulisannya. Salam literasi.
Selimut cinta untuk siswaku
Orang tua cerminan karakter di rumah. Guru cerminan karakter siswa di sekolah.
Orang tua cerminan karakter di rumah. Guru cerminan karakter siswa di sekolah.