Fadillah Rahmi Nasution

WRITER INSPAIRING 18 HARI MEMBAKAR DOSA Fadillah Rahmi Nasution S.Sos* Meletakka...

Selengkapnya
Navigasi Web
SENSASI PLURALISME BANGKOK

SENSASI PLURALISME BANGKOK

Sekilas memandang kota Bangkok tak jauh beda dengan suasana kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Medan. Negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha ini menyimpan sensasi pluralisme yang menarik. Walau mayoritas beragama budha banyak juga warga kota yang beragama islam dan kristen. Saat menyusuri sungai Chaut Braya menuju Wat Arun dengan jelas terlihat beberapa bangunan mesjid, gereja dan kuil. Perkampungan penduduk berbasis agama dan suku juga di jumpai di kota ini.

Kota yang dikenal dengan 1000 kuil ini memiliki 150 mesjid. Suara azan subuh masuk ke dalam kamar hotel menyadarkan peserta jelajah literasi untuk menunaikan kewajiban kepada Allah SWT. Tak lama terdengar suara lonceng dari kuil Budha. Lantunan harmonisasi dalam pluralisme yang indah. Walau dibeberapa tempat suara azan dilarang memakai pengeras suara bukan berarti umat agama lain tidak dapat beribadah. Perlu perjuangan bagi umat islam khususnya untuk dapat bertahan hidup dalam menjalankan keyakinannya di negara minoritas muslim ini.

Pemerintah juga memberikan kebebasan umat beragama lain untuk mengekspresikan keyakinannya. Sesekali kita jumpai perempuan Thailand berhijab rapi berjalan di keramaian kota, beberapa mall menyediakan fasilitas tempat sholat, makanan yang halal dan makanan tidak halal jelas terlihat. Kejujuran para pedangan saat ditanya soal kehalalan makanan yang dijualnya patut diapresiasi. Komunitas-komunitas muslim juga ada, hotel dan restoran muslim walau tak banyak namun dapat menjadi pilihan para wisatawan muslim saat menikmati kota Bangkok. Jangan pernah segan bertanya apakah makanan dihadapan anda halal atau tidak. Makanan halal yang sedikit dan makanan yang mengandung unsur tidak halal terhidang terbuka di sepanjang jalan dan restoran-restoran .

Suasana keislaman terlihat kental saat memasuki kawasan islamic center Bangkok. Bangunan yang terdiri dari dua lantai ini memiliki fasilitas yang lengkap. Sebelum memasuki islamic center kita akan melihat bangunan sekolah muslim dari mulai tingkat TK sampai menengah. Lantai dasar difungsikan untuk kantor, perpustakaan, mini market, foodcourt dan kamar mandi. Sementara lantai atas difungsikan sebagai mesjid. Halaman mesjid yang luas sering digunakan untuk acara-acara perayaan hari besar islam dan pernikahan.

Suasana religius juga kita temui di jalan-jalan sudut kota Bangkok. Hampir seluruh bangunan terutama bangunan besar memiliki altar khusus tempat para patung dewa dalam kepercayaan masyarakat Bangkok disusun beserta sesajen persembahannya. Setiap penganut agama budha lewat berhenti sejenak mereka memberikan salam dengan merapatkan kedua tangan di atas kepala. Tak ada yang mentertawakan, tak ada yang melihat dengan pandangan aneh. Semua seolah membiarkan penganut agama budha tersebut mengekspresikan keyakinannya. Sekalipun mereka melakukannya di pinggir jalan. Setidaknya inilah gambaran pluralisme masyarakat Bangkok.

Pluralisme itu adalah sikap mengakui keberagaman dan dapat bekerja sama dalam keberagaman yang ada sehingga dapat menciptakan kehidupan yang serasi dalam masyarakat. Keberagaman menjadi sesuatu yang indah dan harmonis bukan memicu konflik apalagi kekerasan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post