Fadli Imza

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KAUM REBAHAN

KAUM REBAHAN

Siapa yang tidak kenal virus corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau Covid-19? Kepopuleran virus yang berawal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok ini telah mengambil alih perhatian manusia di seluruh penjuru dunia, bagaimana tidak, virus ini telah menyebar di 216 negara, menginfeksi lebih dari 17 juta orang dan menyebabkan kematian kurang lebih 680.894 jiwa (8/9).

Kehadiran virus ini telah melumpuhkan seluruh aspek tidak terkecuali dunia pendidikan. Kebijakan yang semula hanya meliburkan sekolah selama 2 minggu dengan dalih untuk memotong rantai penyebarannya ternyata tidak cukup efektif. Hal ini pun menyebabkan perubahan proses belajar mengajar yang semula tatap muka menjadi pembelajaran online atau yang biasa kita kenal daring/PJJ (pembelajaran jarak jauh)

Kini sudah lebih dari 7 bulan berlalu namun belum terlihat tanda-tanda bahwa virus ini akan berada di titik akhir. Keadaan sekarang ini sungguh di luar prediksi, dalam ketidakpastian itulah mau tidak mau predikat rebahaner atau kaum rebahan tersemat karena efek dari social distancing dan anjuran untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Ada syukur yang selalu terucap, Alhamdulillah kembali dapat kulakukan hobi mempelajari bahasa asing, bahkan target penguasaan Bahasa Korea atau Hangul menjadi prioritas utama ku kini, tentunya dengan nonton film dan mendengarkan lagu sambil mencari artinya dalam kamus menjadi metode yang tidak mungkin dapat ku lakukan pada saat normal.

Ada yang bertanya mengapa Hangul menjadi pilihan, ya keharusan pendidik untuk masuk ke dunia anak dalam hal ini peserta didik menjadi alasannya. Kita tahu saat ini hallyu wave/Korean wave atau demam Korea sedang melanda dan mengisi hari-hari mereka sehingga mau tidak mau hal ini menjadi salah satu cara efektif untuk dapat berkomunikasi sekaligus menjadi wahana bagi kita untuk meluruskan yang salah dipahami oleh peserta didik.

Btw… demikian tadi sedikit hikmah dari corona yang saya petik, semoga badai segera berlalu sehingga kita bisa beraktivitas secara normal seperti dulu, jangan lupa untuk selalu tersenyum karena hari ini akan menjadi cerita kepada anak cucu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren sekali tulisannya

09 Sep
Balas

terima kasih

09 Sep

Luar biasa bund. Setiap sesuatu ada hikmahnya dari Allah. Salam sukses.

08 Sep
Balas

sisi positif pandemi ya pa

08 Sep
Balas

Ya, berusaha untuk menggali sisi positif dan mensyukuri apapun yang terjadi. ngomong-ngomong terima kasih sudah mampir dan membaca tulisan sederhana ini.

08 Sep
Balas



search

New Post