Terbelenggu Dalam Sebuah Ikatan

Oleh Fadlin, S.Pd

#Tagur hari ke-98

Malam yang larut semakin memecah kesunyian. Aku terus menatapaki langkah tengah malam ku menyusuri gelapnya malam. Getirnya angin kian menusuk tipis kulit ari ku. Peluh keringat mulai membanjiri wajah kusutku. Kesemua itu tak aku pedulikan. Aku terus berlari ditemani netraku tanpa memperdulikan teriakan ayah mertua ku yang memanggil aku untuk berhenti.

3 tahun aku menetap tanpa suamiku di rumah mertuaku. Aku terbelenggu dalam sebuah ikatan yang menyakitkan. Sebulan setelah menikah mas Riadi suamiku berangkat bekerja ke luar negeri. Celaan dan hinaan dari ibu mertuaku sudah menjadi makanan lezat ku setiap hari. Apa pun yang ku lakukan selalu saja ada kesalahan di matanya. Bahkan ia sering memanggil ku dengan sebutan perempuan mandul. Aku rela dicaci tapi tidak untuk sebutan nama itu. Sungguh panggilan yang menyakitkan. Namun aku sedikit beruntung ditengah-tengah kepahitan hidup ku ada ayah mertua yang menyayangiku.

Sela sepupunya mas Riadi juga ikut tinggal bersama ku di rumah mertuaku. Ia mengambil alih semua tugasku sebagai seorang menantu. Tanpa sepengetahuan ku ia tega mempermainkan aku. Aku yang tidak mendapatkan izin menggunakan handphone dari mertuaku malah ia manfaatkan aku ketika aku meminta bantuannya untuk menghubungi mas Riadi. Aku terkejut dan menangis ketika suami ku yang tiba-tiba pulang langsung menjatuhkan talak kepadaku dengan tuduhan aku telah berselingkuh.

Aceh Timur, 23042021