Antara 'Libasut Taqwa' dan 'Libasul Jadid'
Meniti Romadlon di anak tangga ke Delapanbelas.
Ruang publik masih juga ramai oleh pengunjung, karena Corona memang dianggap tak lebih menakutkan daripada tak bisa makan dan tak bisa pakai baju baru saat lebaran.
Toko toko pakaian mulai diserbu pembeli berburu baju lebaran, sementara Masjid dan Musholla Jama'ahnya mulai banyak kemajuan, semula bisa 3 shof ahir ahir ini mengalami kemajuan menjadi hanya 1 shof saja itupun tidak penuh.
Alasan Pandemi cukup berpengaruh pada banyaknya shof Sholat berjama'ah bahkan Sholat Taraweh, tapi herannya kenapa tidak begitu berpengaruh dengan jumlah pengunjung toko toko pakaian.
Masjid dan Musholla sudah menyediakan beberapa fasilitas dan prosedur untuk memenuhi protokol kesehatan saat Pandemi, namun tetap saja kurang menarik minat Jama'ah untuk datang.
Disisi lain toko toko pakaian hanya menyediakan Handsanitizer, sementara didalam toko pengunjung tetap saja berdesakan, dengan kondisi semacam itu anehnya pengunjung sangat tertarik untuk datang.
Mana kata Rindu yang dulu di senandungkan itu…?
Ya…. Rindu Romadlon yang di senandungkan jauh jauh hari sebelum Romadlon, namun pada kenyataannya Romadlon justru kita sia siakan saat hadir ditengah tengah kita.
Romadlon bulan ampunan, namun bagaimana dosa dosa kita mau diampuni jikalau Romadlon tidak kita gunakan untuk memohon ampunan NYA.
Jangan sampai aktifitas kita berburu "Libasul Jadid" (Pakaian Baru), melalaikan kita untuk meraih "Libasut Taqwa" (Pakaian Taqwa).
Masih ada beberapa hari lagi Romadlon bersama kita, belanjalah dulu di siang hari selesaikan dalam satu hari untuk kebutuhan pakaian dengan tetap mematuhi prosedur kesehatan saat Pandemi, setelah itu kembalilah meraih keutamaan Romadlon bukankah belanja kebutuhan pakaian tak perlu harus setiap hari.
Di ahir Romadlon ada 10 hari yang ahir yang dimalam malam ganjilnya ada Lailatul Qodar disana, satu malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Sungguh sangat disayangkan kalau kita lewatkan, karena belum tentu kita masih bisa bertemu dengan Romadlon yang akan datang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita menjadi bagian dr orang2 yanv selalu rindu romadhon dan berusaha mengisinya sebaik dan semaksimal yang kita mampu...
Nah itu dia tad ... kenapa mesti malam2 ya kluarnya ... siang kan bisa, malam fokus ibadah
Mantul pak
Jangan sampai aktifitas kita berburu "Libasul Jadid" (Pakaian Baru), melalaikan kita untuk meraih "Libasut Taqwa" (Pakaian Taqwa).INSYA ALLAH...
mantap....