Sunnatullah berarti tradisi Allah S. W. T dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta yang biasa kita kenal dengan hukum alam.

Semua Teknologi berasal dari proses merekayasa sesuatu sesuai Hukum alamnya, bisa kita Contohkan misal pada Teknologi Listrik. Listrik Hukum Alamnya adalah Elektron yang bergerak, Saat kita bisa merekayasa Elektron yang bergerak maka sebuah Teknologi bisa kita temukan.

Angin adalah udara yang bergerak, Saat kita bisa merekayasa udara yang bergerak semisal dengan kincir angin misalnya, maka sebuah Teknologi bisa kita temukan.

Begitulah sebuah Teknologi, berawal dari mengakaji ayat ayat kauniayah_NYA di alam semesta.

Maka menjadi kurang tepat jika kegiatan memahami Teknologi yang kita lakukan justru menjauhkan kita dari mengingat Tuhannya.

Memahami suatu Teknologi Tak Ubahnya mengkaji ayat kauniyah_NYA, dengan melihat semua keteraturan yang ada di alam semesta maka sudah semestinya akan membuat kita semakin sadar bahwa alam semesta bukan terjadi dengan sendirinya.

Angin Berhembus sesuai Sunnatullohnya, Elektron bergerak mengikuti ketetapan Sunnatullohnya, air mengalir sesuai Sunnatullohnya, api menyala sesuai Sunnatullohnya.

Sudah menjadi Sunnatulloh listrik mengalir jika ada beda potensial, sudah menjadi Sunnatulloh angin Berhembus saat ada perbedaan suhu, sudah menjadi Sunnatulloh air mengalir saat ada beda potensial gravitasi, begitu juga sudah menjadi Sunnatulloh api hanya bisa menyala saat ada udara atau oksigen.

Tidak ada satupun dari Listrik, angin, air dan api yang melawan ketetapan Sunnatullohnya.

Namun ada pada sebagian Manusia yang ia diciptakan dengan Sunnatullohnya sebagai laki laki malah ingin menjadi perempuan bahkan mengganti kelamin menjadi perempuan. Ada pada sebagian Manusia

Ia diciptakan dengan Sunnatullohnya sebagai perempuan malah ingin menjadi laki laki.

Ada pada sebagian Manusia yang ia diciptakan dengan Sunnatullohnya sebagai Manusia namun berperilaku layaknya hewan.

Diberi hati tidak dipergunakan untuk memahami ayat ayat_NYA, diberi telinga tidak dipergunakan untuk melihat tanda tanda kebesaran_NYA, diberi telinga tidak dipergunakan untuk mendengar ayat ayat_NYA.

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Ayuk belajar dan pahami Teknologi, namun ingat… jadikan itu semua sebagai sarana bagi kita untuk mendekat pada_NYA.

Jangan sampai kegiatan memahami Teknologi yang kita lakukan justru melalaikan kita dari taat pada_NYA, karena Belajar Teknologi Tak Ubahnya Tadabbur dengan Sunnatulloh di alam semesta.

Salam… Merdeka Belajar….

Wassalamu 'Alaikum Warohmatullohi Wa Barokatuh…