Nur Muhammad Fadli

Guru Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 3 Bondowoso ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bertemu Pedagang Kaki Lima di anak tangga ke Tiga

Bertemu Pedagang Kaki Lima di anak tangga ke Tiga

Ibarat meniti tangga kita sedang berada di anak tangga ke tiga pada Ibadah Puasa Romadlon tahun ini, Situasi masih belum berubah, Covid ini belum juga berakhir namun aktifitas diruang publik seperti pasar dan pertokoan juga seakan tak berubah masih saja ramai.

Siang ini untuk memenuhi kebutuhan dapur yang sudah menipis untuk beberapa hari kedepan mau tidak mau istri juga harus ke pasar untuk sekedar membeli sayur dan ikan, langsung belanja ke pasar dengan harapan bisa membeli agak banyak kebutuhan dapur untuk persediaan beberapa hari kedepan jadi tidak perlu bolak balik ke pasar, kurang nyaman juga bila harus bolak balik ke pasar ditengah kondisi seperti saat ini meskipun antisipasi dengan masker, Handsanitizer dan Picycaldistance sudah dilakukan tetap saja kekhawatiran itu ada, intinya kurang nyaman kalau harus bolak balik ke pasar.

Di parkiran sepeda motor Selatan pasar itu saya bertemu pedagang kaki lima yang biasa buka lapak di alun alun Bondowoso, siang tadi sama sama sedang menunggu istrinya yang sedang belanja.

Obrolanpun berlangsung mengisi waktu sembari menunggu ibu ibu selesai belanjanya, Covid menjadi topik pembicaraan di area parkir itu.

Karena lama saya tidak berkunjung ke area kaki lima alun alun Bondowoso semenjak ada himbauan Picycaldistance, saya coba menanyakan kabarnya.

"Bagaimana Lapaknya masih buka?"

Masih…

"Apa diperbolehkan?"

Ya… Boleh lah, buktinya tidak ada yang melarang, kalau tidak diperbolehkan terus mau makan apa? kalau ada suply kebutuhan pokok dari pemerintah saya siap untuk sementara waktu tidak melapak, itu seperti di India kan kacau jadinya ketika dipaksa Lockdown namun tidak ada suply kebutuhan pokok dari pemerintah.

Kira kira seperti itu sedikit potongan dari obrolan panjang lebar saya dengan pedagang kaki lima di area parkir sepeda motor yang siang tadi sama sama menunggu Istri yang sedang berbelanja.

Sama seperti saya, dia juga mengenakan masker siang tadi, Istrinyapun mengenakan masker.

Dalam benak saya, "benar juga,

Bagaimana mau tidak terus berjualan sementara kebutuhan makan tak liat situasi, mau Pandemi atau tidak kebutuhan makan tetap berjalan, disisi lain memang tidak ada suply dari pemerintah".

Sedikit clotehan saya lontarkan pada obrolan siang tadi "Yang penting antisipasi diri, pakai masker, sering cuci tangan dan jaga jarak fisik".

Semoga clotehan saya bisa diterima syukur syukur ditularkan pada pedagang kaki lima yang lain di area alun alun Bondowoso, kalau memang tidak memungkinkan untuk tidak berjualan sementara waktu, paling tidak bisa terus berjualan dengan memperkecil resiko menularkan dan tertular Covid yang sedang merebak ini.

Saya juga begitu… Tadi siang juga masih ke pasar, yang penting prosedur sudah dilakukan dan itupun tidak setiap hari ke pasar, belanja sekali untuk kebutuhan beberapa hari kedepan.

Semoga Covid segera berakhir

Agar hidup tidak lagi ketar ketir

Hingga 1 Syawal penuh suka cita seiring Takbir….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin.....

26 Apr
Balas

Semoga para pejuang nafkah keluarga seperti mereka senantiasa dilindungi oleh Allah SWT...

26 Apr
Balas



search

New Post