Nur Muhammad Fadli

Guru Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 3 Bondowoso ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Naluri Pendidik

Naluri Pendidik

Perjalanan meniti tangga Romadlon di anak tangga ke Sembilanbelas, masih seperti biasa aktifitas harian masih banyak dilakukan dari rumah.

Kebijakan meliburkan Sekolah yang dilakukan pemerintah selama masa Pandemi membuat insan insan pendidikan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah saja, kegiatan KBM, menyelesaikan tugas tugas administrasi bahkan Webinar semua dilakukan dari rumah.

Tak banyak yang akan melihat aktifitas kita selama dirumah, tidak seperti saat berada di Sekolah yang mungkin akan bertemu banyak teman sejawat bahkan juga Siswa.

Kekhawatir memberi contoh yang tidak baik saat di Sekolah, maka sudah pasti seorang Guru akan menjaga perilakunya, dari cara bertegur sapa, berkomunikasi, mengajar, membiasakan berdo'a dan berdisiplin waktu akan dilakukan sebaik mungkin agar tidak menjadi contoh tidak baik bagi Siswa.

Namun saat ini semua itu tidak akan terlihat langsung oleh Siswa.

Semisal Kami yang biasa melakukan pembelajaran online selama WFH dengan layanan EDMODO, materi atau tugas bisa langsung diupload kemudian Siswa tinggal mengaksesnya.

Mau berdo'a untuk mendo'akan Siswa atau tidak saat meng upload tidak akan ada yang tau, bahkan mungkin bisa jadi tidak ada ketentuan pakaian seperti apa yang akan kita kenakan saat meng upload materi atau tugas karena mau berpakaian seperti apapun tidak akan terlihat oleh Siswa.

Namun tidak demikian tentunya jika naluri seorang pendidik melekat dihati kita, pendidik haruslah bisa menjadi teladan kapan dan dalam kondisi seperti apapun.

Dilihat orang lain atau tidak, di rumah, di sekolah dan dilingkungannya seorang pendidik harus bisa memberi teladan yang baik.

Lagi lagi saya mengutip dari Kitab Ta'limul Muta'allim karya Syaikh Ahmad Zarnuji: "Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu memulyakan kitab, karena itu, sebaiknya pelajar jika mengambil kitabnya itu selalu dalam keadaan suci. Hikayat, bahwa Syaikhul islam Syamsul Aimmah Al-Khulwaniy pernah berkata : "Hanya saya dapati ilmu ilmuku ini adalah dengan mengagungkan. Sungguh, saya mengambil kertas belajarku selalu dalam keadaan suci" .

Dari kutipan tersebut dapat kita petik pelajaran betapa pentingnya mengagungkan ilmu, hingga orang orang terdahulu tidak memegang buku pelajarannya sebelum dia berwudlu'.

Kembali pada EDMODO tadi, yang akan kita sampaikan adalah ilmu, walau mungkin prosesnya tidak dengan tatap muka langsung dan kondisi kita saat meng upload juga tidak akan terlihat oleh Siswa, namun apapun itu alasannya tetap saja yang akan kita sampaikan adalah ilmu, maka setidaknya sebagai wujud penghormatan kita pada ilmu alangkah baiknya jika kita sudah dalam kondisi berpakaian yang baik dan sopan serta dengan berdo'a pula tentunya saat meng upload nya.

Sehingga apa yang akan kita sampaikan akan mudah dipahami Siswa dan bermanfaat pula baginya. Lebih dari itu apa yang kita lakukan tetap baik untuk diambil menjadikan teladan, walau tak terlihat langsung oleh Siswa namun yakinlah perangai baik kita akan berbuah baik pula nantinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

siap..ambilhikmah dari ilmu

12 May
Balas

Menilai akhlak itu saya kira bukan dari pakaian atau lahiriyah saja. Tetapi lebih kepada kekuatan iman seseorang. Karena dengan beriman lah lahirnya akhlak. Siswa memang tidak bisa melihat, tapi Allah maha melihat. Wallahu a'lam.

12 May
Balas



search

New Post