Hari ini jam 11. 00 WIB, sempat terdengar suara latunan ayat suci Al Qur'an sejenak dari Masjid Al Istiqomah yang tak jauh dari rumah, mungkin sekitar 5 menit saja setelah itu tak terdengar lagi.

Jum'at minggu kemarin tak seperti ini, lantunan ayat suci Al Qur'an masih terdengar dari speker Masjid dan sayapun bergegas ke Masjid layaknya laki laki Muslim yang memang berkewajiban menunaikan Ibadah sholat Jum'at, sesampainya di Masjid memang ada sedikit yang berbeda waktu itu dimana Pak Babin dari Polsek sudah berada di pelataran Masjid bersama jajaran Ta'mir dan sayapun menghampirinya, ada pembicaraan waktu itu yang intinya untuk Jum'at waktu itu (seminggu yang lalu) masih di toleransi untuk mengadakan Sholat Jum'at namun tidak untuk Jum'at yang akan datang (Hari ini).

Saya jadi berpikir, o… mungkin Ta'mir Masjid tadi lupa kalau Jum'at minggu ini tidak diijinkan untuk mengadakan Sholat Jum'at, makanya sempat terdengar lantunan ayat suci Al Qur'an sejenak kemudian tak terdengar lagi mungkin ada yang mengingatkan pada petugas kalau Jum'at hari ini tidak ada pelaksanaan Sholat Jum'at.

Ya… Seperti itulah Jum'at di desa saya hari ini, meniadakan Sholat Jum'at yang mungkin lebih kecil Mudorotnya demi mencegah kemudorotan yang lebih besar yaitu semakin meluasnya penularan Corona.

Kita tidak bisa memaksakan untuk tetap melaksanakan Sholat Jum'at seperti Masjid Al Akbar Surabaya yang kabarnya hari ini tetap melaksanakan Sholat Jum'at, terlalu sempitnya Masjid yang ada menjadi alasan kuat kenapa kita tidak bisa memaksakan untuk tetap melaksanakan Sholat Jum'at.

Sedikit gambaran di Masjid Al Akbar, saat ini seiring merebaknya Virus Corona maka jarak antar Jama'ah di seting sekitar 1 meter dengan jama'ah lain, prosedur masuk Masjid juga diseting dengan ketat.

Setiap yang akan masuk Masjid wajib disemprot Disinfectant oleh petugas, tak cukup disitu saja usai di semprot Disinfectant jama'ah diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum kemudian berwudu'.

Menghindari jama'ah berdesakan antri mencari sandal saat keluar dari Masjid, maka jama'ah wajib membawa tas plastik untuk tempat sandal, jadi jama'ah tidak meninggalkan sandalnya diteras Masjid melainkan jama'ah memasukkan sandal yang dipakai kedalam tas plastik kemudian dibawa kedalam masjid ditaruh disamping jama'ah selama berada didalam Masjid saat pelaksanaan Sholat Jum'at berlangsung.

Sudah pasti prosedur semacam itu akan sulit untuk diterapkan di Masjid dengan sarana yang minim dan luas Masjid yang tidak seluas Masjid Al Akbar, maka sekali lagi meniadakan Sholat Jum'at yang lebih kecil Mudorotnya demi mencegah kemudorotan yang lebih besar yaitu meluasnya penularan Corona saya kira adalah solusi yang tepat untuk diberlakukan.

Bukan Tombol OFF, Ini hanya Tombol RESTART untuk berhenti sejenak dan memulainya kembali dengan Gairah dan Semangat yang lebih kuat memenuhi panggilan NYA tak hanya saat Sholat Jum'at saja namun juga Ber jama'ah Sholat 5 Waktu.

Semoga wabah ini segera berlalu, sehingga Romadlon bisa kita sambut dengan Sukacita.

Man fariha biduhûli ramadhâna harrama Allahu jasadahu ‘alanniron.

"Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya atas api neraka" .