Kejadian “terciduknya” mahasiswa PPL Unnes tahun 2017 di SMA Negeri 1 Pekalongan, sangat memukul seluruh warga sekolah tersebut. Karena, pada saat ini, sekolah tersebut sedang menjadi viral. Sebab, salah seorang almuninya telah memberangkatkan beberapa gurunya piknik ke Singapura secara gratis dengan fasilitas kelas satu. Sebenarnya kejadian ini, berkaitan dengan kegiatan penilaian harian bersama (PHB). Waktu kejadian pada hari Rabu, tanggal 27 September 2017. Karena waktu itu sedang diadakan PHB, yang dimulai tanggal 26 September sampai dengan 4 Oktober 2017. “Terciduknya” mahasiswa tersebut, berkaitan dengan kegiatan Tutor Sebaya.

Pada saat kejadian tersebut, membuat sebanyak 13 mahasiswa PPL Universitas Negeri Semarang yang sedang mengadakan praktik pengalaman lapangan (PPL) bagai tersambar petir di siang hari. Karena, memiliki latar belakang disiplin ilmu yang beda. Seperti, fisika, kimia, matematika, biologi. Demikian juga, dari ilmu pengetahuan sosial, seperti sosiologi, ekonomi. Kejadian ini, berawal dari selesainya kepengawasan PHB, karena mereka disertakan menjadi pengawas ruang selama kegiatan itu. Dan juga, masuk dan pulang layaknya seperti guru yang sebenarnya. Yaitu, datang sebelum jam 07.00 WIB dan pulang setelah jam 15.30 WIB.

Sudah menjadi karakter siswa-siswi SMA Negeri 1 Pekalongan mengadakan kegiatan Tutor Sebaya. Mereka akan berdiskusi mata pelajaran yang dianggap perlu didiskusikan. Apalagi mata pelajaran seperti Fisika. Mata pelajaran ini, menjadi primadona untuk menjadi topik. Pada hari Rabu, tanggal 27 September 2017, selesai PHB, siswa-siswi tidak langsung pulang karena akan mengadakan Tutor Sebaya. Karena merasa ada kesulitan, maka merekapun “menciduk” seorang mahasiswa PPL Unnes Jurusan Pendidikan Fisika yang berinisial FAP untuk menjadi tutor kegiatan tersebut. Sebab, berdasarkan jadwal PHB, pada hari Kamis, tanggal 28 September 2017 akan diadakan PHB mata pelajaran Fisika.”Terciduknya”, mahasiswa tersebut, disaksikan oleh temannya yang tidak mau disebut namanya dari Jurusan Sosiologi dan Antropologi dari Universitas yang sama.

Sesunguhnya, kegiatan tutor sebaya, merupakan kegiatan antar siswa dalam mendiskusikan sesuatu yang dianggap memerlukan bantuan orang lain yang sebaya. Karakter yang ditanamkan pihak sekolah, pada semua siswanya, adalah karakter “senang melihat temannya senang, dan sedih bila temannya sedih”. Inilah yang menjadi motivasi mereka untuk mengadakan kegiatan tutor sebaya.

Semoga pula, pada kesempatan lain, ada mahasiswa-mahasiswa PPL Unnes lain yang ikut “terciduk” pada kegiatan tersebut. Sehingga, dapat mendongkrak prestasi SMA Negeri 1 Pekalongan dalam segala bidang. Baik bidang akademik, maupun non akademik. Disamping itu juga, bermanfaat bagi mahasiswa PPL untuk menularkan virus pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Itulah harapannya, sehingga dapat menjadi simbiosis mutualisme antara SMA Negeri 1 Pekalongan dan Unnes.