Prestasi merupakan sebuah idaman pada setiap sekolah. Baik prestasi akademik maupun non akademik. Namun, prestasi bukan sesuatu yang datang sendiri atau secara kebetulan apalagi tidak direncanakan. Karena prestasi diraih pasti dengan perjuangan, maka prestasi harus direncanakan sejak dini dan dengan teknik yang matang.

Prestasi akademik pada sekolah, misalnya prestasi capaian rata-rata tertinggi nilai ujian nasional (UN), meraih medali dalam olimpiade sains nasional (OSN), ataupun diterimanya lulusan di perguruan tinggi (PT) yang ternama. Lebih dari itu, apabila lulusan diterima di perguruan tinggi lewat jalur bakat dan prestasi. Ataupun, diterima sekolah tinggi ikatan dinas ternama. Itulah, beberapa prestasi akademik yang menjadi target pada suatu sekolah.

Disamping prestasi akademik, prestasi non akademik juga menjadi idaman pada suatu sekolah. Misalnya, meraih juara Popda, mengirim siswa menjadi duta daerah semisal pasukan pengibar bendera tingkat nasional, dan lainnya yang sejenis. Tentunya, merupakan harapan di setiap sekolah. Namun, sekali lagi harus berasal dari perencanaan sejak awal.

Namun prestasi-prestasi tersebut, seharusnya sudah tertulis di dalam perencanaan kegiatan anggaran sekolah. Tanpa itu, prestasi tersebut, dapat dikategorikan prestasi “tiban”. Karena, di atas kertas tahun berikutnya, masih belum pasti mendapatkannya. Akan lebih elegan bila prestasi-prestasi tersebut, sesuai dengan motif pemangku kepentingan yang dituangkan pada visi misi.

Raihan prestasi sekolah, apabila telah direncanakan dan dengan pembinaan yang intensif, maka akan terjadi semacam perilaku yang kondusif dalam meraih prestasi. Untuk itu, maka seluruh pemangku kepentingan sekolah ikut mengawal hal tersebut.