CERITA GALERIKU (18)
Fairuzah Dahiyyah
Pagi ini di cerita galeriku ada rindu. Maka saya berpuisi. Saya tulis agar rindu ini tetap abadi. Untukmu dunia akhiratku.
RINDU TERTAMBAT DI PUSARA
Hati merindu pada seorang insan yang sarat cinta. Namamu terlukis di pusara. Raga istirahat tenang dalam jiwa. Di sisi Yang Maha Esa. Teriring doa dan lafal ayat suci-Nya.
Bumi memeluk tubuh yang tak lagi lara. Buah kesabaran telah terpetik jua. Saat netra terakhir terbuka, terpejam pelan dan ikhlas. Hati teriris pilu menyaksikan betapa rida hatimu tinggalkan dan tanggalkan semua. Baju duniawi tak banyak makna. Amal diri bekal abadi selamanya. Raga telah bersemayam, jiwa telah damai, ruh telah bersua dengan Sang Robbuna. Sementara rinduku tertambat di pusara.
Ungaran, 18 November 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lahul Faatihah.....
Amin. Terima kasih Bunda
Keren ulasannya bunda
Peluk sayang
Sedih bunda... Barokalloh