Pentingnya PPKB-GPAI bagi Guru Pendidikan Agama Islam di Era Digital

oleh :

Faisal

(Pelatih Provinsi PPKB-GPAI, GPAI Kepala /Pembina Majelis Anak Saleh UPTD SD Negeri 15 Parepare, Pengurus DPD AGPAII Kota Parepare)

PPKB-GPAI adalah Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam. Program ini bertujuan untuk menyediakan guru Pendidikan Agama Islam atau GPAI yang profesional dalam mendidik peserta didik khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Seiring masifnya perubahan di era digital 4.0, GPAI dituntut senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Perubahan masyarakat dari era industri ke era digital, modern menjadi postmodern telah menciptakan disrupsi di setiap sisi kehidupan manusia termasuk dalam sektor pendidikan. Peralihan pembelajaran dari tatap muka ke tatap maya khususnya pada masa Pandemi Covid 19 telah memaksa para pendidik mengenal platform pembelajaran digital. Dari pembelajaaran berpusat pada guru menjadi berpusat pada murid, semua itu menuntut agar para GPAI di seluruh nusantara melakukan pengembangan diri terkait perubahan tersebut atau tersingkir dari kancah digitalisai.

Direktorat jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai penentu kebijakan pendidikan agama Islam di tanah air tentunya tidak tinggal diam dan terus berinovasi bagaimana menciptakan tenaga pendidik PAI yang profesional. Maka tercetuslah PPKB-GPAI sebagai program ‘Guru Penggerak’ menuju era digital 4.0 dengan mengusung misi mulia menciptakan sikap moderasi beragama yang dimulai dari peserta didik di sekolah. Program tersebut juga memberi kemerdekaan bagi guru yang memiliki salah satu kompetensi baik untuk dikembangkan lebih lanjut. Contohnya pada pengembangan kompetensi mendidik (pedagogik) guru yang memiliki kompetensi baik pada keterampilan perencanaan pembelajaran, penyusunan model atau penguasaan materi pembelajaran diberi kesempatan mengikuti Pelatihan dengan memilih salah satu keterampilan yang lebih condong dikuasainya (mastery) untuk dikembangkan kemampuannya hingga setaraf pelatihan nasional, provinsi maupun daerah. Dan guru luaran pelatihan tersebut akan menjadi pelatih di tingkat komunitasnya yang dilaksanakan oleh Direktorat PAIS Kementerian Agama RI.

Penulis sendiri adalah salah seorang pelatih provinsi yang dihasilkan dari ToT Pelatih Nasional PPKB-GPAI tahun 2021 yang dilaksanakan di Bandung 8-15 Desember 2021. Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 437 orang GPAI dari seluruh Provinsi di Indonesia. Dan hasil dari ToT tersebut akan melatih seluruh GPAI di daerah. Sehingga kebutuhan peningkatan profesionalisme GPAI akan terlayani.

Peningkatan profesionalisme GPAI dilaksanakan dengan cara melatih guru pada bidang kompetensinya masing-masing yang mana dia memiliki kelebihan. Contohnya guru-guru yang piawai dalam menyusun rencana pembelajaran, menyusun model pembelajaran dan penguasaan materi ajar akan diberikan pelatihan pada bidang pedagogik. Guru yang memiliki kelebihan dalam membuat inovasi pembelajaran seperti mencipta puisi, lagu dan karya seni lainnya atau membuat penelitian tindakan atau karya tulis ilmiah dilatih dalam bidang pengembangan kompetensi profesional. Sehingga guru-guru yang tadi selesai mengiktui ToT akan menjadi pelatih secara langsung ke GPAI yang ada di satuan-satuan pendidikan sesuai bidang penguasaannya tadi.

Pada masa sebelum diluncurkannya PPKB-GPAI pemenuhan kebutuhan peningkatan profesionalisme GPAI dalam bentuk Pelatihan-Pelatihan hanya menyentuh segelintir guru dan personnya hampir itu-itu juga yang selalu ikut hampir di setiap pelatihan. Sehingga lebih banyak GPAI yang tidak pernah merasakan mengikuti pelatihan. Setelah PPKB-PAI dicanangkan diharapkan semua guru akan memiliki peluang mengikti pelatihan-pelatihan pengembangan profesionalisme.

PPKB-GPAI dirancang berjalan dalam sebuah learnig Management System (LMS) pada platform digital yang setiap GPAI diberikan akun tersendiri untuk mengaksesnya. Sehingga mulai tahap pemetaan kemampuan GPAI), tahap pendaftaran dan pembelajaran daring dilaksanakan di dalam platform tersebut. Hal ini membuktikan bahwa GPAI dituntut skill digital untuk mampu berinteraksi dalam PPKB-GPAI dan peningkatan profesionalisme guru yang dikelola oleh kementerian agama mampu mengantarkan guru masuk dan menyesuikan diri dengan dunia digital.

Perkembangan dunia yang semakin pesat dan menuntut inovasi di segala bidang wajib diikuti dengan pengembangan diri GPAI agar kualitas pembelajaran kita mampu bersaing dengan bangsa lain. Pelaksanaan PPKB-GPAI merupakan sebuah kemutlakan yang harus dilakukan dan perlu penyesuaian-penyesuaian dengan perkembangan terkini di dunia. Pelaksanaan PPKB-GPAI sekarang ini harus memiliki novelty atau sesuatu perkembangan baru dari pelaksanaan sebelumnya. Sehingga pelaksanaan PPKB-GPAI mendesak bagi GPAI di nusantara untuk mengikutinya.

Semoga PPKB-GPAI senantiasa terlaksana karena merupakan kebutuhan para GPAI dalam mencipakan anak bangsa yang memiliki wawasan moderasi beragama. Dan kegiatan ini telah membawa perubahan besar di sudut-sudut kelas pada satuan pendidikan di negeri ini. Para GPAI yang moderat telah mengisi pelajaran PAI anak dengan penuh makna. Kenyamanan dan kegembiaraan siswa yang diajar dengan berbagai metode dan model pembelajaran yang menyenangkan. Jauh dari potret PAI masa kolonial yang dianggap hanya sarat hafalan dan ceramah-ceramah GPAI yang membuat siswa kurang tertarik untuk mengelaborasinya. Sehingga PPKB-GPAI akan membawa pendidikan negeri kita mampu bersaing dengan pendidikan bangsa lain.