Faisal Riza Hasbullah

Asal dari Boyolali, Tinggal di Jayapura, Pamong Belajar BP PAUD DIKMAS PAPUA, Lulusan dari IAIN SURAKARTA, Pendidikan Agama Islam Diskusi : faisalriza92@gmail...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN BERBASIS KESEHATAN DIRI
warga belajar bergantian untuk menimbang berat badan

PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN BERBASIS KESEHATAN DIRI

Pendidikan merupakan proses mengubah dari yang belum tahu kepada tingkatan yang lebih tahu. Masyarakat saat ini dihadapkan kepada tantangan untuk ikut berperan kepada kemajuan jaman. Semakin maju perkembangan maka akan banyak timbul permasalahan meski juga memunculkan kemanfaatan bagi masyarakat. Sedangkan untuk masyarakat yang tuna aksara masih ada disekitar kita maka masyarakat ini membutuhkan layanan yang terdekat dengan mereka utamanya pendidikan keaksaraan mulai dari membaca, menulis, dan berhitung.

Pemerintah telah berperan untuk memberikan layanan bagi masyarakat yang tuna aksara. Berbagai kebijakan yang diantaranya pendidikan keaksaraan dasar, pendidikan keaksaraan lanjutan yang terdiri dari pendidikan usaha mandiri, pendidikan multiaksara dan juga bisa berlanjut untuk pendidikan kesetaraan. Kesemua pilihan ada ditangan masyarakat yang sebagai pengguna dari layanan agar bisa meningkat pengetahuan dan keterampilan utamanya dalam membaca menulis dan berhitung. Masyarakat yang terlayani dibidang pendidikan keaksaraan dasar memiliki berbagai latar belakang. Berbagai macam budaya, agama, pekerjaan dan suku yang tidak sedikit dalam satu layanan membutuhkan berbagai macam pendekatan agar kesemua unsure tersebut bisa menyatu.

Berbagai bentuk perbedaan itu membuat kondisi untuk melanjutkan belajar ini menunggu waktu yang sama sehingga berbagai pertemuan diikuti oleh sedikit masyarakat. Permasalahan yang muncul bagi peserta didik yang dari masyarakat berbagai unsur perlu dipertimbangkan untuk kelanjutan budaya membaca, menulis, dan berhitung. Jika dilihat tidak sedikit yang sudah berusia lansia ketika melanjutkan pendidikan dianggap mejadi hal yang memalukan oleh keluarganya atau tetangganya sehingga membuat pendidikan tidak berjalan menjadi budaya yang baik. Lain lagi halnya dengan permasalahan kesehatan yang sangat minim bagi masyarakat yang tuntas aksara sangat membutuhkan uluran tangan pengetahuan untuk menjaga kesehatannya hal ini menjadi penyebab sering untuk tidak masuk untuk belajar. Meski telah mendapatkan layanan pendidikan keaksaraan dasar dan mampu membaca, menulis dan berhitung dari sini membutuhkan langkah untuk merawatnya dan membudayakan hal baik tersebut.

Maka diantaranya bisa dilakukan solusinya menggunakan pendidikan keaksaraan lanjutan berbasis kesehatan diri. Maksud dari pendidikan keaksaraan lanjutan merupakan pendidikan multiaksara yang mana didalamnya membahas berbagai macam menjaga kesehatan diri dan praktik baik dalam menjaga kesehatan diri dipadupadankan dengan belajar membaca menulis dan berhitung yang juga dibudayakan melalui pembentukan kelompok belajar yang menjadi kader kesehatan masyarakat.

Contoh dari kegiatan pembelajaran multiaksara berbasis kesehatan diri sebagai berikut :

Setelah warga belajar berkumpul diadakan doa Disetiap awal pembelajaran dimulai dengan pembiasaan kesehatan diri, hal ini ditujukan selain menjadi langkah awal juga menunggu peserta lain yang belum sampai di tempat yang telah disepakati untuk belajar, Dilaksanakan pembukaan dan dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar, kegiatan ini menjadi kegiatan inti pembelajaran yang bisa diberikan dengan materi kesehatan diri dalam membudayakan membaca menulis dan berhitung, Dilakukan evaluasi dengan penyesuaikan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan, Selanjutnya kesepakatan dengan kegiatan kesehatan yang akan dilaksanakan diwaktu berikutnya, Ditutup dengan doa bersama.

Berbagai macam pembiasaan kesehatan diantaranya dengan hal berikut :

Senam kesehatan rohani, Senam jantung sehat, Permainan bola besar maupun kecil, Kerjasama dengan dinas/ pusat kesehatan masyarakat yaitu, pengecekan tensi, pengecekan tinggi dan berat badan, pengecekan darah sederhana.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post