Dengan Kesejukan Mata Hati Menjadi Damai

Tantangan Menulis Hari ke 190

Ada pepatah mengatakan Minang mengatakan, “Kok mato condong ka nan rancak, kok salero condong ka nan lamak”. Apa arti pepatah itu? Memang bahasa Minang, sering berbicara dengan menggunakan kiasan. Karena dengan kiasana orang akan mengerti maksud dari suatu hal yang akan disampaikan. Sehingga jika nadanya agak keras, mereka akan mengerti tanpa merasa tersakiti.

Pepatah tadi mengatakan, bahwa mata pasti suka pada yang indah, sedangkan selera suka sama yang enak. Ini lah yang kita saksikan di tengah pandemi melanda negeri ini. Orang berusaha mencari kesibukan yang membuat suasana menjadi lebih, indah, lebih asri membuat perasaan menjadi tenteram, sehingga stres bisa berkurang, bahkan bisa hilang. Yaitu dengan menjadikan tanah-tanah kosong dengan menanam bunga yang bagus.

Jika orang-orang tidak memiliki tempat yang cukup untuk menanam bunga, apakah mereka berhenti berbunga? Tentu saja tidak. Banyak ide-ide cemerlang supaya bunga tetap ada di pekarangannya. Mereka bisa membuat rak bunga, dengan variasi yang indah. Supaya bisa bunga diletakkan secara beraneka ragam, maka rak itu bisa dibuat bertingkat dengan berbagai model.

Bunga disusun sesuai dengan keinginannya, ditata dengan seindahnya, sehingga bunga tertata dengan sangat  indah sehingga betul-betul senang dilihat mata. Mari kita menyejukkan pandangan dengan menata bunga. Dengan kesejukan mata, kati juga menjadi damai