Kapankah Seperti Semula?
Kapankan Sepeeti Semula?
Tantangan Menulis hari ke 187
Biasanya setiap hari Senin, Selasa dsn Rabu kehadiran siswa selalu kami tunggu. Walaupun hanya sekedar menjemput tugas, tapi masih terobat rindu dengan kehadiran siswa ini. Merwka hadir dibagi pertingkat. Untuk kelas 7 hari Senin, kelas 8 hari Selasa dan kelas 9 hari Rabu
Walaupun hanya menjemput tugas, tapi ada kebahagiaan tersendiri bertemu dengan mereka. Dan merekapun hadir ke sekolah untyk menjemput tuga juga merupakan kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Mereka masih bisa bertemu dengan temannta, saling bercerita dan bersendagurau saling tertawa.
Tapi selama dua minggu ini siswa tidak diizinkan hadir ke sekolah. Ini disebabkan ada pasien covid yang meninggal di daerah ini. Sehingga untuk dua minggu ke depan anak-anak hanya belajar di rumah.
Kadang-kadang saya berpikir sendiri, kenapa sekolah harus diliburkan. Sementara tempat keramaian yang lain tetap dibuka. Orang mengadakan pesta tidak dilarang, pasar selalu ramai bahkan berdesakan. Tapi tidak ada satupun yang menegur. Kok sekolah harus ditutup. Padahal ini lah yang harus diusahan supaya pendidikan dapat terlaksana.
Karena setelah dilaksanakan pembelajaran online sangat tidak efektif. Siswa semakin tidak terarah, orang tua semakin susah. Akankah ini terus berlanjut? Sampai kapan, Semua kita serahkan kepad yang kuasa. Dan kita berdoa sambil bermohon segera bencana ini pergi, sehingga semya akan berjalan sesuai seperti semula.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin
Suasana kebatinan guru dan siswa memang tidak dapat dipisahkan. Kepuasan dan kebahagiaan seorang guru tidak bisa hanya diukur secara finansial. Namun saat kita bertemu dan bertatap muka adalah kebahagiaan sejati