Ketika Lelah Menjadi Lillah
Ketika Lelah Menjadi Lillah
Tantangan Menulis hari ke 202
Umi itulah panggilan yang biasa disebutkan anak-anak kepada perempuan yang sangat gigi berjuang demi kelangsungan hidup keluarganya. Umi orangnya pantang menyerah. Ia akan berusaha maelalukan apapun yang terbaik, demi kemajuan anak-anaknya. Walaupun suaminyasudah tiada tapi ia tetap gigih berusaha dengan sekuat kemampuannya.
Umi adalah seorang guru agama yang mengajar di sebuah madrasah yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Pagi-pagi umi sudah bangun. Ia adalah orang yang taat beribadah. Tahajut tidak pernah tinggal, membaca al-Qur’an itu sudah rutinitas yang selalu dikerjakan. Ketika azan subuh berkumandang, umi bersiap untuk ke mesjid. Sebelumnya ia pasti membangunkan Aini yang merupakan anak satu-satunya. Mereka bersama-sama ke mesjid untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah.
Selesai shalat umi menyiapkan sarapan sekalian memasak untuk makan siang nantinya. Sebelum berangkat ke sekolah umi dan Aini sarapan terlebih dahulu. Agar mereka tidak terlambat makan siang umi selalu membawa bekal untuk makan siang di sekolah nantinya.Mereka berangkat bersama-sama dengan motor karena satu arah. Aini sudah duduk di bangku Madrasah kelas satu di tempat umi mengajar.
Mereka selalu berusaha datang lebih awal. Tujuannya agar dijalan tidak terlalu ramai dengan kendaraan yang simpang siur. Di samping itu agar tidak terlambat sampai di sekolah . Maklumlah umi orangnya sangat disiplin dengan waktu. Berusaha untuk tidak terlambat dan pulang juga selalu selesai absen. Umi tidak pernah meninggalkan sekolah di jam kosongnya, kecuali jika itu sangat penting sekali. Itupun umi akan memberitahukan kepala sekolah terlebih dahulu.
Masuk lokalpun umi selalu tepat waktu. Berbunyi bel, umi mengambil, buku dan perangkat mengajar, langsung masuk lokal. Tidak ada istilah berleha-leha bagi umi. Siswanya sudah paham jika belajar dengan umi, juga tidak ingin terlambat. Karena di awal pembelajaran mereka sudah membuat komitmen dan sangsi bagi yang terlambat masuk kelas. Guru dan siswa sama saja, tetap dapat sangsi. Ini membuat siswa tidak mau terlambat belajar dengan umi.
Di dalam kelaspun umi selalu enjoy dengan siswanya. Siswa merasa nyaman belajar dengan umi. Ini bukan mereka seenaknya belajar. Sewaktu umi memberikan materi, siswa pasti serius dan memperhatikan apa yang dijelaskan umi. Selesai umi menjelaskan, ada kegiatan diskusi atau mengerjakan latihan, siswa agak santai. Mereka bisa berdiskusi dengan temannya atau bertanya langsung kepada umi. Bahkan ada siswa yang memanggil umi ke mejanya jika tidak paham dengan materi yang sudah dijelaskan umi. Bergitulah umi dengan siswanya.
Siangnya Aini dan umi baru pulang jam 15.00. Karena aturan absen baru bisa dilakukan jam 15.00. Walaupun anak-anak pulang jam 14.30. Sebelum pulang umi dan Aini makan terlebih dahulu. Karena sampai di rumah nanti setelah shalat ashar, mereka harus pergi lagi untuk mengaji.
Rutinitas ini selalu dikerjakan hampir setiap hari. Walaupun badan dan pikiran umi terasa lelah karena sudah seharian di sekolah, tapi melihat semangat Aini , sehingga semuanya hilang. Aini pun tetap bersemangat untuk diantar mengaji. Bahkan jika ada kendala, misalnya hujan, atau sudah agak terlambat dari sekolah, tapi ia tidak mau libur mengaji. Inilah hebatnya Aini. Ia merasa kegiatan mengaji ini lebih dari kegiatan yang lain.
Umi sangat bersyukur melihat semangat Aini. Di samping belajar mengaji, ia sudah mulai menghafal al-Quran. Lebih banyak pula hafalannya dari pada umi. Inilah yang membuat umi tetap bersemangat . Berapapun lelahnya sore itu tapi untuk mengantar Aini mengaji lelah umi terasa hilang. Karena umi sangat berharap, Aini bisa menjadi anak yang saleh dan hafis. Karena umi sangat tahu bahwa hanya Aini yang akan menjadi penolong Abi yang sudah tiada. Doa anak yang saleh akan langsung diterima Allah. Dan umi sangat berharap Aini akan memberikan mahkota kepada umi dan abi di akhirat nanti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab bu tulisannya. Apalagi doa orang teraniaya..kata pak ustadz cepat terkabul. Sukses terus, salam
Mantab bu tulisannya. Apalagi doa orang teraniaya..kata pak ustadz cepat terkabul. Sukses terus, salam
Mantab bu tulisannya. Apalagi doa orang teraniaya..kata pak ustadz cepat terkabul. Sukses terus, salam