Si Cantik Imut yang Tahu Balas Budi
Si Cantik Imut yang Tahu Balas Budi
Tatangan Menulis hari ke 186
Siang itu saya mau keluar, seekor kucing berlari masuk ke dalam rumah. Nia anak si bungsuku berteriak menyuruh kucing itu keluar. Karena si papa paling tak suka dengan kucing. Tampaknya kucing itu setelah masuk duduk manis dekat meja makan. Kelihatannya ia lapar. Papa menyuruh Nia untuk memberi kucing itu makan. Tanpa berkomentar Nia pergi ke dapur mengambil nasi untuk kucing itu. Tampak sekali kucing itu lapar. Ia makan dengan lahap.
Sampai sore tak ada keinginan kucing itu keluar. Saya bilang ke papa kucing ini pasti ada yang punya. Tapi papa tak mau untuk mengeluarkannya. Papa mengatakan biar saja malam ini ia tidur di sisni, sekalian untuk menangkap tikus. Memang di dapur ada tikus. Kita harus hati-hati jika ada makanan, agar disimpan atau ditutup. Kalau tidak sudah pasti tikus akan mencicipinya.
Mungkin karena sudah kebiasaan kucing yang suka menangkap tikus, tampak sewaktu saya bangun pagi, kucing itu duduk dengan santai di atas loteng. Karena biasanya tikus lewatnya dari loteng tersebut. Saya hanya tersenyum melihat kucing itu. Berarti semalaman ia tidak tidur dan berjaga-jaga untuk menangkap tikus tersebut.
Selesai shalat subuh rencana kucing itu akan saya keluarkan, mana tahu amu buang air. Ternyata saya ke kamar sudah ada bau yang tak sedap. Saya sampaikan sama Nia. Ternyata betul, ada kotorannya di atas kasur. Terpaksa alas kasur saya buka untuk dicuci. Tapi kucing itu saya biarkan saja main-main di rumah.
Pagi itu saya mau ke sekolah, iapun ikut keluar. Mana tahu ingin main di luar sebentar. Ternyata sampai sore ia tidak muncul lagi. Pada hal Nia sangat menyayanginya. Apalagi kucingnya bersih dan penurut. Tampaknya Nia sedih dengan kepergian kucing itu. Tapi saya bilang ke Nia, mudah-mudahan kucingnya kembali lagi.
Ternyata besoknya, pagi-pagi tampak ia sudah berada di halaman. Pas pintu dibuka ia langsung berlari masuk. Papa mengambil nasi dan diberikan kepada kucing itu. Tampak sekali ia lapar. Setelah kenyang, ia mencari posisi yang strategis untuk tidur. Ia bersembunyi di bawah meja dan merebahkan badannya. Kelihatannya tidak mau diganggu. Mungkin karena nanti malam akan begadang untuk menangkap tikus, maka siang ini dimanfaatkannya untuk istirahat. Ia tidur dengan nyenyak, karena tidak ada yang mengganggu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar