Senyum Guruku adalah Kesuksesanku
SENYUM GURUKU ADALAH KESUKSESANKU
Pelajaran yang paling saya takuti adalah pelajaran matematika. Pelajarann ini menjadi momok bagi saya sejak aku mulai SD. Setiap belajar matematika saya merasa tidak nyaman berada dalam kelas dan sering mencari teman sebangku , yang pintar matematika. Sekurang-kurangnya untuk mengurangi rasa takut menghadapi suasana belajar matematika ini.
Tapi berbeda dengan guru matematika yang satu ini. Saya sudah kelas III SMP. Jadwal pelajaran hari ini adalah matematika. Dengan perasaan berdebar kutunggu kehadiran guru yang pelajarannya tak kusukai itu. Pas, masuk seorang guru yang cukup berwibawa berdiri di depan pintu. Sebelum masuk guru tersebut berdiri di pintu sambil memandang ke sekeliling kelas. Beliau tersenyum dan melangkah memasuki kelas sambil mengucapkan salam. Semua siswa di kelas menjawab secara serentak.
Guru tersebut meletakkan tasnya di atas meja dan berjalan mendekati meja bagian depan. “Selamat pagi anak-anak, bagaimana khabarnya? Mudah-mudahan semua sehat dan dapat mengikuti pembelajaran hari ini” kata ibuk tersebut sambil memandang kepada kami semua.
Dari cara dan penampilan ibuk itu masuk ke dalam kelas ada rasa nyaman yang kurasakan. Sebelum pembelajaran di mulai beliau memperkenalkan diri dengan menyebut nama, alamat dan memperkenalkan keluarga beliau. Nama guruku itu adalah Ibuk Mardiani dan biasa dipanggil buk Mar.
Sebelum pembelajaran di mulai, ada beberapa hal penting tentang aturan pembelajaran matematika. Awalnya beliau mengatakan bahwa banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika, karena pelajaran ini dianggap sulit. Sebelumnya ibuk ingin bertanya , “Siapa yang mengatakan pelajaran matematika itu sulit?” Sebahagian siswa saling berpandangan dan takut mengangkat tangan.
“Sekarang ibuk ingin bertanya, 2+5 hasilnya berapa?”
“Tujuh Buk,” jawab siswa secara serentak.
“Sulitkah,” tanya buk Mar lagi
“Tidak,Buk,” jawab siswa sambil tersenyum.
“Sebenarnya matematika itu tidak sulit nak, intinya hanya kamu semua harus banyak mengerjakan latihan. Tidak ada istilah menghapal rumus, jika kamu sering mengerjakan latihan, maka rumus yang ada dalam pelajaran matematika akan mudah diingat”
Itulah pesan yang disampaikan sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya ada perjanjian dalam pembelajaran matematika. Masuk kelas tepat waktu, jika terlambat didenda dan uangnya masuk ke kas kelas. Jika tidak membuat latihan atau mengerjakan di sekolah, selama pembelajaran berlangsung harus berdiri di belakang sampai pembelajaran berakhir. Tujuannya adalah untuk mendisiplinkan siswa dan juga guru sehingga semua bisa menghargai waktu.
Selama pembelajaran berlangsung semua siswa terasa senang dalam belajar. Tidak merasa ada beban selama pembelajaran matematika itu. Setiap pertanyaan yang diberikan oleh buk Mar kepada siswa, jika dijawab dengan sempurna, pasti buk Mar mengacungkan jempolnya sambil memuji dan tersenyum. Jika jawaban siswa kurang tepat buk Mar tidak marah, bahkan pujian tetap meluncur dari mulutnya, “Bagus, lengkapi sedikit lagi” Itulah jawaban yang beliau berikan.
Jika ada siswa yang kurang paham, buk Mar tidak segan-segan datang ke meja siswa sambil menjelaskan materi yang kurang dipahami tersebut. Tanpa terasa waktu dalam pembelajaran sangat cepat berlalu.
Buk Mar sangat dekat dengan siswa. Beliau tak segan-segan menegur siswa terlebih dahulu jika bertemu. Bahkan suka bercanda dengan siswa di luar jam pelajaran.
Pernah sekali buk Mar terlambat masuk ke kelas karena beliau rapat dengan kepala sekolah. Padahal semua siswa sudah menunggu di dalam kelas. Hanya lebih kurang 5 menit. Salah seorang siswa berseloroh sambil berkata,” Ibuk terlambat, denda Buk,” Tapi buk Mar tidak marah, sambil tersenyum beliau mengeluarkan uang dari dalam tasnya dan memberikannya kepada bendahara kelas sambil berkata,” Hari ini ibuk, terlambat, maaf ya nak, ini denda atas keterlambatan ibuk,” kata buk Mar sambil tersenyum. Semua siswapun tersenyum.
Sejak belajar dengan buk Mar saya mulai menyenangi pelajaran tersebut. Setiap latihan yang diberkan selalu saya kerjakan. Bahkan latihan yang tidak disuruhpun saya kerjakan. Saya selalu ingat pesan buk Mar bahwa belajar matematika itu harus banyak latihan. Sejak itu saya mulai senang belajar matematika dan bertekat kuliah mengambil jurusan matematika dan menjadi guru matematika yang disenangi siswa seperti buk Mar.
Faizah, S.Pd, M.Pd.I lahir 28 September 1969 di Koto Tuo Kecamatan IV Angkat Candung Kabupaten Agam Sumbar. Ia adalah Guru Matematika di MTsN 2 Pasaman Sumbar. Email: [email protected]. Nomor WA: 082170074123
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga menang sahabat. Kesuksesanmu kesuksesan ku juga. Sehat dan sukses selalu