Faizah, S. Pd, M. Pd. I

Faizah adalah seorang guru yang mengajar di MTsN 2 Pasaman sejak tahun 1995. Wanita ini dilahirkan di Agam tanggal 28 September 1969, Ia adalah tamatan IKIP Pad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Setelah Jatuh Tertimpa Tangga Pula

Setelah Jatuh Tertimpa Tangga Pula

Setelah Jatuh Ditimpa Tangga Pula

Tantangan menulis hari ke 205

Hari ini kami bersama-sama pergi ke rumah salah seorang teman yang meninggal tiga minggu yang lalu. Mungkin ini bisa dikatakan sangat terlambat. Tapi ini bukan disengaja.

Menurut berita yang berkembang orang tua teman ini kemarin dinyatakan positif covid. Ini lah yang menyebabkan waktu itu halangan kami untuk langsung takziah waktu itu.

Ternyata setelah dijelaskan banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan dari kejadian ini. Diantaranya adalah bahwa yang meninggal dinyatakan positif sewaktu jenazah sudah dalam perjalanan pulang. Di jalan supir ambulace disuruh kembali ke rumah sakit karena pasien positif. Pasien harus diselenggarakan secara covid. Sampai di rumah sakit tidak satupun dokter dan perawat yang menangani jenazah. Pesan dari supir ambulance kepada keluarga pasien supaya menunggu petugas yang akan menyelenggarakan jenazah.

Sudah hampir lima jam jenazah dalam ambulance, belum ada tanda-tanda jenazah akan diselenggarakan. Akhirnya keluarga menemui pihak rumah sakit. Barulah petugas datang untuk menyelenggarakannya. Petugas memakai pakaian lengkap yang menutupi seluruh tubuhnya, tapi keluarga pasien dibiarkan begitu saja, tidak ada pelindungnya untuk menghindari penyebaran virus dari jenazah.

Kejanggalan lain sewaktu keluarga menanyakan bukti surst yang menyatakan jenazah positif, pihak rumah sakitpun tidak mempunyai bukti. Sehingga keluarga merasa ditipu oleh pihak rumah sakit. Tapi mengingat dari pada banyak masalah, karena jenazah harus dikebumikan secepatnya, maka waktu itu keluarga masih berusaha sabar. Jenazah dibawa langsung ke oemakaman setelah dimandikan, dikafani langsung masuk peti baru dishalatkan.

Di rumah duka awalnya banyak orang yang pergi takziah. Ini dibubarkan oleh petugas rumah sakit, tentara yang menyatakan bahwa jenazah positif, segera bubar, karena akan menyebabkan nanti tertular.

Akhirnya semya bubar dan tinggallah keluarga dengan duka dan kesedihan yang mendalam. Apa lagi tak ada yang menghibur.

Sorenya petugas datang untuk melakukan swab terhadap keluarga. Diisukan virus ini tertular dari keluarga yang baru pulang dari daerah yang penyebaran virusnya sangat tinggi. Tapi pihak keluarga belum mau diswab karena bukti bahwa orang tuanya yang meninggal dinyatakan positif belum ada. Baru besoknya surat ada, tapi juga ada kejanggalan dari surat itu.

Untuk lebih meyakinkan masyarakat, akhirnya keluarga yang baru datang ini pergi tes swab ke Medan. Ia ridsk mau tes di sini, karena ada keraguan dari hasil tes nanti. Jika ia betul positif, maka banyak nanti keluarga yang akan dites. Setelsh menunggu selama lebih kurang lima hari, hasil tes di Medan ini, dengan tiga macam tes yang berbeda, ternyata hasilnya negatif. Dan juga keluarga dari yang meninggal di rumah juga tidak ada yang positif.

Yang sangat menyedihkan, keluarga ini dikucilkan dalam masyarakat. Masyarakat takut akan tertular virus ini. Padahal hasil yang keluar selain yang meninggal tak satupun yang positif.

Miris sekali mendengar cerita keluarga ini. Mungkin dengan perginya kami secara bersama-sama takzaiah ini mudah-mudahan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa, semuanya sudah aman dan tidak ada masalah lagi. Sehingga ia bisa kembali diterima masyarakat seperti biasa. Bertimpa rasanya ujian itu. Orang tua meninggal, jugz dinyatakan positif sehingga orang takut untuk bersama kita.

Mudah-mudahan semua ada hikmahnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bisa dipahami Bunda cantik, saat ini memang harus jaga diri baik-baik. Semoga masyarakat juga bisa memahami semua kondisi yang lagi tidak berdaya. Mari, saling menjaga kesehatan, menguatkan iman, bisa menerima, memahami situasi dan kondisi yang kurang menguntungkan. Salam semangat.

25 Sep
Balas

sedih bacanya, semoga almarhum ditempatkan disisiNya dan keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran

25 Sep
Balas

Amin..trmksh bu..ini kisah nyata bu..

26 Sep



search

New Post