Rahasia Indahnya Kegagalan
Saya pernah gagal masuk PTN yang sangat diimpikan, yang pada akhirnya membuat saya sakit beberapa hari karena terus memikirkan kenapa saya bisa gagal? Padahal saya sudah berjuang sangat keras, nilai sekolah saya tidak jelek juga dan beragam alasan yang saya keluarkan karena saking tidak terimanya saat itu. Dan pada akhirnya saya masuk kampus negeri yang sebenarnya bukan pilihan saya, terus lanjut kuliah dengan alasan “dari pada gantung pena”. Itulah awal mula cerita saya di kampus itu, seperti cinta yang tak diharapkan. Berniat untuk mengulang kembali tahun depannya, namun disini titik baliknya. Iya aku gagal masuk kampus yang ternama, tapi Allah berikan aku kesempatan bertemu orang-orang yang sangat luar biasa. Mengajarkan banyak hal dalam kuliah, organisasi, diskusi yang seru, pengembangan kreatifitas yang banyak, yang tanpa ragu mengajakku ikut beragam hal baru yang tentunya selain menyenangkan juga sangat bermanfaat. Selain itu aku diajak diskusi agama bersama ustad dalam sebuah lingkaran, ngaji seperti ini membuatku sangat merasakan nyaman, damai, dan tenang. Jujur saja aku akui, dulu dengar ustadz baru ucap salam saja untuk memulai khutbah, mataku sudah mulai mengantuk, apalagi untuk mendengar sampai akhir, mustahil sekali rasanya. Namun disini sangat berbeda, aku merasakan sekali kalimat beliau “malaikat mengembangkan sayapnya bagi para penuntut ilmu selagi mereka berada dalam majelisnya”. Dan benar saja, dalam lingkaran itu aku sama sekali tidak mengantuk, bahkan sebaliknya. Merasakan senang yang luar biasa, anda bingung? Saya juga bingung, kenapa bisa seperti itu. Berawal dari sebuah perjumpaan dengan kampus yang tidak diharapkan, yang ternyata menjadi titik tolak dalam kehidupanku saat ini. Sholat ke masjid merupakan suatu rutinitas yang wajib, dulu gimana? Jangan ditanya, azan ya azan aja kalau dulu mah. Dan akhirnya aku sadar, tak pantas rasanya aku membenci setiap takdir yang datang, seperti kalimat yang sering kita dengar “Allah itu tahu apa yang terbaik untuk kita, barangkali kita tidak suka, akan tetapi itu lebih baik untuk kita, dan barangkali kita sangat ingin, namun itu tak baik untuk kita sehingga Allah menjauhkannya dari kita.” Luar biasa sekali bukan?
Saya yakin anda sendiri pasti juga pernah merasakan hal yang sama, berharap akan sesuatu, namun nyatanya malah yang terjadi sebaliknya. Membuat sedih, bahkan geram dan marah. Hal itu wajar menurut saya, karena kita manusia dan itu hal normal. Namun menjadi masalah jika kita tak pernah mau peduli dan mengambil pelajaran disana. Saya yakin setiap episode kehidupan itu pasti ada makna terbaik didalamnya, mungkin yang perlu diubah hanya sudut pandangnya saja jika seandainya mata kita belum juga menemukan maknanya.
Setiap kita pasti ingin berhasil atau sukses dalam semua aspek kehidupan, dan rasannya tidak ada juga manusia yang ingin gagalkan? Namun masalahnya adalah kadang semua tidak sesuai dengan rencana kita, ada-ada saja yang menghalangi atau bahkan menggagalkan rencana yang sudah kita bikin dengan sebaik-baiknya. Pertanyaannya adalah apakah kegagalan adalah sesuatu yang jelek? Apakah kegagalan adalah sesuatu yang tidak kita butuhkan? Apa benar kegagalan itu tidak ada manfaatnya sama sekali? Coba jawab dengan baik, jawab dengan pengalaman, coba saja. Apa jawaban yang anda temui? Saya sudah mencobanya dengan cerita diawal, saya yakin anda pasti juga memiliki hal yang juga menakjubkan yang seru untuk diceritakan.
Jadi pertanyaannya adalah apa benar kita tak butuh kegagalan? Jawabannya adalah kita sangat butuh! Lah kok gitu? Kenapa? Karena dengan adanya kegagalan adalah salah satu cara Allah menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak baik untuk kita, atau bisa jadi untuk membuat kita lebih kreatif, lebih terpacu untuk berinovasi dalam bisnis, bukankah banyak pengusaha yang lebih berhasil setelah dihantam kegagalan? Dan juga bisa membuat kita lebih terpacu untuk bersyukur, karena sadar atau tidak, itu adalah cara Allah menyelamatkan kita dari pilihan-pilihan yang salah. Sekarang apakah gagal itu sesuatu yang jelek sekali? Saya yakin anda sudah memiliki perspektif yang berbeda sekarang.
Jika kita baca sejarah orang-orang besar, maka yang akan kita temui adalah sejarah perjuangan dia yang selalu menghadapi rintangan dan “kegagalan”. Itulah kata yang umum kita dengar saat ada yang tidak mencapai sesuatu yang dia inginkan, yaitu “gagal”. Namun jika baca lagi, pikirkan lagi, akan bertemu bahwa gagal bukanlah saat ini, ketika kita masih terus berusaha, gagal baru akan muncul saat seseorang sudah benar-benar menyerah, tak mau lagi memperjuangkan apa yang selama ini diimpikan. Saat semua sudah menyerah, baru bisa dikatakan gagal, namun jika masih ada sedikit saja cahaya perjuangan maka belum bisa dia dikatakan gagal, karena permainan belum berakhir. Iya, dunia ini seperti permainan, seperti anda bermain game, game yang sangat luas. Selayaknya anda bermain game, pasti ada misi-misi khusus yang harus dilewati, jika tidak berhasil, anda cukup mengulanginya lagi sampai bisa dan naik ke level berikutnya. Hidup juga seperti tu, persis sekali, jika anda merasa belum berhasil, maka ulangi saja lagi, tapi tentu dengan cara yang berbeda. Jika dalam game saja untuk melewati level yang pernah gagal saja membutuhkan cara baru, kenapa dengan kehidupan nyata kita tidak melakukan perubahan juga untuk mendapat yang kita inginkan, daripada lansung mengeluh, mengumpat, memaki dan menyerah begitu saja saat gagal.
Satu hal yang perlu kita ingat, orang yang hebat dan bisa melakukan sesuatu yang besar bukanlah orang-orang yang tidak pernah gagal, namun mereka adalah orang-orang yang ketika menemui jalan yang buntu, mereka memilih jalan lain, cara lain, sampai mereka menemui cahaya terang dari sebuah pencapaian yang mereka inginkan. Dan yang juga perlu kita garis bawahi adalah “kegagalan saat ini” adalah cara Allah menyelamatkan kita dari pilihan yang salah, dari kondisi yang tidak baik, dari akhir yang tidak kita inginkan. Percayalah dengan ketetapan Allah, dan selalu mengambil sudut pandang yang berbeda jika menemui sesuatu yang tidak disukai, maka anda akan melihat betapa baiknya Allah menggagalkan kita untuk bisa memilih jalan yang lebih baik lagi. Selamat berpetualang wahai “pemenang”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gagal itu petunjuk arah menuju sulses
Kegagalan memang perlu di syukuriWalau tak selalu di inginkan..
Benar pak
Kegagalan memang perlu di syukuriWalau tak selalu di inginkan..