fajri alifia

Pendidik yang masih belajar dan berproses untuk kebaikan bersama. Masih mencari yang terbaik untuk perubahan besar di masa yang akan datang....

Selengkapnya
Navigasi Web

LIKA LIKU LUKA (Tantangan Menulis hari ke-11)

Setiap orang di dunia pasti ingin memiliki hidup yang bahagia. Selalu bisa tersenyum di berbagai kondisi menjadi salah satu pertanda seseorang bahagia. Meski tidak dipungkiri dalam hidup selalu ada roler koster yang mengguncang hati manusia. Namun, guncangan itu diharapkan akan membuat manusia lebih kuat berpiijak menopang diri.

Inilah kehidupan manusia yang menyimpan banyak cerita. Tawa dan air mata silih berganti menjadi tokoh drama tak berkesudahan. Sosok kesulitan yang berseliweran secara kasat mata menghadirkan sosok kemudahan lainnya. Peristiwa ini beralih menjadi sajian utama yang harus dinikmati oleh setiap manusia.

Berbicara kesulitan seringkali bisa muncul dari ujian perasaan. Ujian jenis ini dikatakan memiliki tegangan yang begitu tinggi dalam penyelesaiannya. Dalam hal ini, seseorang biasa menyebutkan kata “sakit hati” untuk mendefinisikan ujian perasaan. Sakit hati bukanlah hal baru bagi banyak orang sehingga setiap orang pernah memiliki kisahnya. Kekecewaan, keputusasaan, dan juga kegagalan yang menjadi peluang untuk seseorang merasakan sakit hati.

Sakit hati bisa dibahas dari berbagai sudut pandang karena permasalahan ini menyerempet hampir ke semua lini. Bisa dikatakan sakit hati berdampak pada kesehatan baik itu jasmani dan rohani. Sakit hati juga bisa memperburuk relasi yang sebelumnya dibina dengan baik. Di sisi lain, sakit hati dapat menyeret seseorang kepada masalah keuangan. Terakhir , muara dari segala persoalan duniawi adalah menyerahkan persoalan sakit hati ini pada aspek agama.

Teori psikologi juga tidak pernah sepi membahas perihal ini. Ada yang bilang perkataan seseorang tidak akan pernah menyakiti hati orang lain bila tidak ada izin dari sang pemilik hati. Lebih jelasnya, deretan kata yang diucapkan orang lain tidak akan berdampak buruk bila kita menganggapnya hal biasa. Dalam hal ini, kita tidak berusaha menolak ucapan orang lain melainkan berusaha bijak dalam menerima respon orang lain. Bila kita renungkan, teori tersebut dapat memiliki kebenaran yang valid.

Secara logika, kita mencoba untuk mengerem segala macam virus yang menyakitkan agar jiwa terlindungi. Kita membentengi diri kita dengan pertahanan kuat dari hal-hal negatif. Perasaan kita perlu dilatih dan dijaga supaya selalu stabil dalam koridornya. Maka, hal sederhana adalah merasa apa yang orang bicarakan tentang kita bukanlah suatu yang membuat kita kecewa. Namun, percayalah melakukan hal tersebut membutuhkan pengorbanan serta pembiasaan yang dapat diterapkan oleh sebagian orang sedari dini.

Para ahli medis juga ikut bersuara mengenai pembahasan sakit hati. Mereka berpendapat bahwa sakit hati yang terlalu lama dipendam dapat menimbulkan penyakit jasmani. Hal ini disebabkan karena adanya hormone serotonin yang berkurang dalam tubuh. Hormon ini dianggap dapat menimbulkan rasa bahagia, senang, dan juga meningkatkan semangat. Hormon serotonin ini diperoleh melalui konsumsi makanan bergizi seperti telur, ikan, biji-bijian, sayur hijau, dan makanan probiotik.

Ketika sakit hati, proses yang bisa terjadi adalah seseorang kehilangan motivasi. Padahal, motivasi adalah salah satu aspek utama untuk membuat seseorang lainnya bangkit dari keterpurukan. Motivasi dibutuhkan oleh setiap orang agar selalu terpacu melakukan aktivitas dalam hidup. Jika hal ini hilang, maka tidak jarang seseorang nekat mengakhiri hidup dengan cara menegak obat serangga, gantung diri, atau menceburkan diri ke sungai ataupun laut.

Berbalik soal pembahasan sakit hati, taraf ujian yang dimunculkan tergantung dari tingkatannya. Level yang tercipta dihasilkan dari efek yang ditimbulkan. Level paling rendah hanya membuat orang lain mengelus dada atau juga geleng-geleng kepala. Level tingkat sedang adalah hal yang memicu seseorang membuat balasan berupa lisan dengan kata-kata yang juga menyakitkan. Level paling parah adalah mendorong seseorang melakukan tindakan-tindakan yang bisa membahayakan orang lain.

Berhubungan dengan hal itu, catatan kejahatan di kantor kepolisian ikut menjadi bukti adanya peristiwa sakit hati. Kasus-kasus kriminal yang terjadi disebabkan salah satunya oleh dendam karena menyimpan sakit hati . Sebut saja sakit hati karena dikecewakan pasangan, rekan bisnis, keluarga, dihinakan orang lain, dan masih banyak lainnya. Motif sakit hati paling jamak ditemukan atas tindakan kriminal yang dilakukan.

Dengan demikian persoalan sakit hati tidaklah boleh dianggap remeh. Siapapun yang menjadi penderita harus dengan tanggap mencari obat penawar. Memang terkadang waktu dapat dijadikan sebagai obat mujarab penghilang sakit hati. Akan tetapi, setiap individu tidak menutup kemungkinan mencari alternatif pengobatan lain guna menyembuhkan penyakit hati. Memperbaiki hubungan kepada sang pencipta dapat dipilih tanpa perlu mengambil resiko. Meningkatkan ibadah serta melakukan hal positif kepada sesama juga dapat dijadikan tameng dari penyakit hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

10 Feb
Balas



search

New Post