Pengalaman Lucu Tak Terlupakan Aroma Seksi Di Kabin Jalan-jalan merupakan agenda rutin yang tidak pernah kami lewatkan. Pertengahan 2015 kami ke Bali untuk kesekian kalinya, sama seperti sebelumnya tidak pernah ada kata jenuh pulau Dewata ini, selalu berkesan.

Seminggu menghabiskan liburan di pulau sejuta pura kami harus bertolak ke Jakarta. Perjalan pulang dimulai dari bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Soekarno Hatta. Di terminal keberangkatan bandara I Gusti Ngurah Rai kami menyempatkan berbelanja kebutuhan bekal selama penerbangan.

Tentunya makanan ringan, kue, buah potong dan beberapa kaleng minuman.Tibalah saatnya boarding, tak ada yang istimewa kami masuk ke kabin dan menempati kursi sesuai nomor yang tertera di boarding pass. Barang-barang bawaan pun kami simpan dibagasi kabin, terkecuali bekal yang kami beli di terminal keberangkatan.

Tiba saatnya lepas landas, pesawat melaju di landasan, di luar jendela terlihat keindahan pemandangan pulau Dewata. Hati berkata selamat tinggal, dan sampai bertemu kembali diliburan berikutnya. Tak lama tanda sabuk pengaman pun dimatikan, ini saat yang ditunggu dalam penerbangan.

Tak menyiakan waktu kami segera membuka meja, dan menata bekal. Kami mulai menikmati makanan dan minuman sambil bercanda, beberapa saat kemudian terlihat awak kabin mulai membagikan makanan pada para penumpang. Awak kabin mulai mendekat, dan akhirnya menyambangi kami untuk memberikan makanan.

Bukan main kaget nya kami ternyata sahabat lama kami yang sudah beberapa tahun tidak pernah bertemu. Refleks dengan nada agak tinggi kami saling memanggil, sontak menjadi pusat perhatian. Tak lama kami berjabat tangan sambil menanyakan kabar, sahabat kami ini harus melanjutkan tugasnya mendistribusikan makanan pada penumpang lain.

Selang beberapa menit dari arah belakang sahabat kami kembali, dan membawakan makanan tambahan, senang sekali kami mendapat perlakukan khusus. Dia kembali melanjutkan tugasnya, dan kami kembali ngobrol dan bercanda. Aroma makanan dan minuman bercampur aroma parfum para penumpang dan awak kabin kental terasa dalam penerbangan tersebut.

Tak berapa lama ada aroma aneh yang mulai terendus, sambil menikmati makanan kami saling bertatapan dengan ekspresi aneh tapi lucu. Aroma yang khas, jelas bukan aroma makanan atau minum, apalagi parfum, bahkan gabungan ketiga aroma tersebut juga pasti bukan. Saya yakin aroma ini berasal dari gas buangan saluran belakang.

Aroma cukup lama tertinggal, dalam kabin, ruangan tanpa ventilasi tersebut. Sampai kami pun menghentikan makan, tak hanya kami penumpang lain didepan dan samping kami pun tampak gelisah. Saling tuduh dan sangkal diantara kami berdua pun tak terelakkan sambil berbisik-bisik.

Ada celetukan dari penumpang sebelah yang cukup mengocok perut, nikmati saja dan hirup udaranya biar baunya cepat habis. Banyak yang tertawa mendengar celetukan si bapak, hingga beberapa kursi di sekitar kami gaduh, namun misteri sumber bau belum terpecahkan. Hingga beberapa saat kemudian terdengar suara yang tak asing di telinga, suasana hening tercipta seketika.

Refleks pun mengambil alih kendali diri untuk mencari sumber suara, dan akhirnya misteri terpecahakan. Bau dan sumber suara ternyata berasal dari salah satu penupang di baris belakang kursi kami. Tawa pun pecah dalam penerbangan. Terjawab sudah misteri aroma dan bunyi, yang sebenernya merupakan hal yang alami dan biasa. Namun selalu menjadi hal yang seksi untuk dibahas dan dieksplorasi dan dijadikan bahan lucu-lucuan.