Fajrul Akbar

Bukan guru tapi sempat mengajar dan menjadi koordinator jurusan perawatan kesehatan di salah satu SMK Swasta. Berprofesi sebagai seorang Perawat yang menekuni p...

Selengkapnya
Navigasi Web
Reading Corner
Suasana pojok baca di bandara internasional Supadio Pontianak 19/02/2020 jam 17.00

Reading Corner

Reading corner

Tulisan ini saat buat dalam penerbangan Pontianak-Jakarta. Perjalanan kembali ke Jakarta dimusim liburan pulang kampung kali ini ada sesuatu yang baru. Di ruang tunggu keberangkatan Supadio International Airport. Saat ini telah tersedia pojok baca. Bisa dibilang nyaman, ruangan luas dan koleksi bahan bacaan beragam.

Dikesempatan ini entah memang pengguna airport yang sedang sepi atau memang minat baca yang pengunjung yang kurang. Terlihat ada beberapa crew pesawat mengisi sebaris kursi. Tampaknya hanya sekedar untuk menunggu bukan membaca.

Tidak ku sia-siakan fasilitas membaca gratis ini. Senejak aku mencari bahan bacaan. Menyusuri deretan rak buku. Buku tersusun rapi berkelompok. Mulai dari buku sejarah, kesehatan, buku anak, ensiklopedia dan beberapa jenis buku lainnya.

Ada satu buku yang menarik perhatianku pada rak dalam kelompok sosial-psikologi. Dalam satu rak terdiri dari dua baris buku. Buku ini berada paling depan pada baris pertama. “ Psikopatologi dalam kehidupan sehari-hari” judulnya. Karya Sigmund Freud, nama Tokoh ini seringkali muncul dalam pembahasan psikoanalisis.

Satu jam tiga puluh menit aku mengisi waktu menunggu untuk boarding dengan membaca. Tak terasa waktu menunggu telah berlalu. Terdengar panggilan untuk boarding. Segera kukembalikan buku pada tempat semula. Padahal seru sekali kunikmati bacaan ini. Sampai terlintas dipikiran kenapa penerbangan tidak ditunda barang setengah jam.

Sambil mengantre untuk masuk ke Cabin. Baru terpikir olehku, selama satu setengah jam membaca tak ada satupun pengunjung lain yang mampir. Jangankan untuk membaca, sekedar melihat-lihat koleksi bukupun tidak. Seingatku hanya ada satu pengunjung yang mampir sebentar itupun hanya untuk merapikan barang bawaannya.

Semoga saja suasana sepi ini karena kebetulan saja. Kebetulan pengguna airport sepi. Atau bisa jadi para penumpang pesawat check in ke ruang tunggu dekat dengan waktu keberangkatan. Sehingga memang kondisi yang tidak memungkinkan mereka untuk mampir ke reading corner.

Secara pribadi saya sangat bangga dengan dinas perpustakaan dan kearsipan bersama pengelola Supadio International Airport yang telah menyediakan reading corner. Sangat patut mendapat apresiasi atas kepeduliaannya terhadap upaya peningkatan minat baca. Tak hanya itu, pojok baca ini sepatutnya dapat menjadi referensi dan promosi kebudayaan serta potensi Kalbar. Dengan menyediakan bahan bacaan terkait kebudayaan dan potensi daerah.

Besar harapan adanya reading corner ini dapat dimanfaatkan maksimal. Oleh pemerintah dan penyedia layanan bandara untuk menumbuhkan minat baca dan literasi masyarakat. Begitu pula dengan masyarakat kiranya dapat menggunakannya untuk memperkaya literasi. Literasi tidak hanya sekedar membaca atau belajar untuk mendapatkan informasi.

Literasi hendaknya dimaknai juga sebagai kemampuan untuk mendapatkan, mengolah dan menggunakan informasi untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya.

Fajrul Akbar (19/02/2020 pukul 19.17)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post