Pagi Nan Indah, Tagur 20
Tagur 20
Hari Nan Indah
Setetes embun basahi diri ku pagi itu. Pagi yang cerah.. yaa setidaknya itu semua mampu menghibur hati ku. Berkas sinar mentari yang memancar lembut. Kicauan burung nuri yang merdu menyambur mentari pagi disertai gemericik air sungai yang memecah di bebatuan, sungguh indah dan memanjakan. Nyaman, tentram dan indah. Apa lagi yang lebih menyenangkan dari itu??
Hari ini langkah kaki akan ku bawa, menuju tempat kerja yang baru. Tempat dimana aku sudah lama merindukannya. Tempat dimana aku dapat mengulang kembali hari yang lalu. Hari dan damai bersamanya. Pindah ke kota ini memang menjadi harapan terbesarku. Karena disini ku mulai hidupku. Disini juga kurangkai mimpi pertamaku. Banyak harap yang kutebat, banyak asa yang ku semai. Namun sebelum semua tertuai, aku justeru mutasi ke kota yang kini kutempati.
Aku sudah berdandan secantik mungkin. Tidak norak, hanya sederhana saja. Karena aku memng terbiasa dalam kesederhanaan. Setelah ku patut diri dan ku yakin kini untuk melangkah pasti. Terbayang kenangan yang pernah ada, bersama nya. Sampai di sana, dirinya lah yang pertama ku cari kabar beritanya. Dialah orang pertama yang ingin kujumpa. “ Meri, kabar Pak Ridwan gimana ya?” Aku bertanya. Dia sudah pindah setahun yang lalu. Haah….
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, ga bisa ktemu dg org yg ingin d jumpsi ya bu, sabar, hehe, keren pntigtrafnya, tapi maaf, kok huruf tebal semua?