Fakhrurrazi

Guru SDN 11 Makmur. Kabupaten Bireuen Aceh....

Selengkapnya
Navigasi Web
Semangat dari filosofi
Tugu simalungun

Semangat dari filosofi

Sepanjang perjalanan menuju wilayah sumatera utara, menikmati indahnya alam semesta, saya melihat banyak sekali pemandangan yang menakjubkan, indonesia yang dikenal dengan keanekaragaman suku dan budaya, dimasing masing daerah tentu berbeda, mulai dari gaya berbicara dan bahasa, adat istiadat, pakaian dan tentunya juga makanan dan masakan yang mempunyai cita rasa khas masing masing daerah, demikianlah keanekaragaman diciptakan untuk kita sesuai dengan falsafah bhinneka tunggal ika.

Bagi mereka yang sering melintas di wilayah tebing tinggi sampai ke parapat pemandangan keindahan sudah biasa mereka nikmati, namun lain halnya bagi saya yang baru pertama sekali melakukan perjalanan kesana, rasa takjub akan keindahan daerah ini seakan menggiring untuk berliterasi,menyelam lebih dalam tentang wilayah ini, dan tentu pengalaman perjalanan harus saya abadikan dalam kolom ringkas sebagai pengetahuan saya pribadi dan juga bagi siapapun yang terlintas niat untuk membaca ulasan ini.

memasuki kota tebing tinggi kita disuguhkan dengan pemandangan masyarakat yang menjual makanan khas tebing tinggi yaitu lemang yang dijual berceceran dipinggir jalan lintas sumatera, dalam hal adat budaya dibeberapa persimpangan terdapat rumah menyerupai rumah adat dan monumen kecil yang menggambarkan tokoh tokoh perjuangan, ini menunjukkan bahwa betapa semangat perjuangan mereka sangat kuat dan menjadi literasi sejarah bagi penduduk disana, seperti kata bijak yang sering kita dengar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah perjuangan mereka, dalam buku lain disebut seseorang yang tidak mengenal sejarah masa lalunya maka tidak akan mampu untuk merajut masa depan, dalam sejarah perjuangan islam hal ini telah dibuktikan melalui perjuangan sultan alfatih dalam menaklukkan konstantinopel beberapa abad silam, dan jelas sekali apa yang melatar belakangi perjuangan al fatih adalah hasil dari literasi sejarah beliau tentang sebuah makam yang ada disamping konstantinopel yaitu makamnya abu ayyub al anshari sahabat dari baginda yang mulia Rasulullah Muhammad SAW.

Semangat perjuangan ini seakan terus digelorakan oleh masyarakat dinegeri simalungun, beberapa makam raja tempo dulu disepanjang jalan lintas sumatera dipugar dan begitu dihormati oleh mereka, begitu juga kalimat filosofi ditulis digerbang memasuki kabupaten simalungun HABONARON DO BONA. Saya pun penasaran dengan makna disebalik kalimat yang sekilas seperti bahasa portugis tersebut.

Sepanjang perjalanan pulang dari samosir saya mencoba mencari arti dari filosofi tersebut dan menemukan sebuah ulasan dari media internet yang berjudul daya sengat falsafah simalungun di paragraf ketiga ada petuah yang tertulis menurut "Letkol Purnawirawan MD Purba dalam buku ringkas berjudul lintas sejarah kebudayaan simalungun ( 1986) petuah habonaron do bona telah dihayati masyarakat yang mendiami daerah simalungun sejak lama, sehingga dimasa itu, didaerah simalungun tidak pernah terjadi pencurian, penipuan, dusta, dan perilaku bejat lainnya, sebab semua penduduk setempat berusaha hidup benar dan berlaku jujur demi kepentingan bersama.

Dusta,mencuri,menipu dan perbuatan buruk lainnya dianggap sebagai perbuatan rendah dan hina, itulah sebabnya disimalungun dahulu rumah rumah penduduk tidak perlu memakai kunci.Dalam ulasan yang lain disebutkan juga seiring perjalanan waktu nilai filosofi itu seakan memudar, sehingga para tetua disana mencoba mereaktualisasi kembali semangat kehidupan masyarakat simalungun berlandaskan filosofi tersebut, dan tentunya bukan hal yang mudah untuk diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat yang modern saat ini, perlu usaha yang besar untuk mengenalkan kembali sejarah pada generasi pemilik masa depan dan salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pendidikan dasar dan menengah dengan memasukkan nilai nilai filosofi habonaron do bona dalam kurikulum sekolah, filosofi tersebut diimplementasikan melalui pendidikan budi pekerti disekolah, dengan demikian pendidikan yang unggul dari sisi prestasi juga akan dibarengi dengan budi pekerti yang baik bagi generasi mendatang.

Detak kagum kepada semangat warga simalungun dengan filosofi habonaron do bonanya tentu juga akan menjadi semangat bagi kita untuk terus mengimplementasikan filosofi Gemilang datang padamu bila kukuh tekad berpadu di daerah kita bireuen tercinta ini, rasanya ingin sekali memulai tahun ajaran baru ini dengan berlandaskan filosofi yang pernah digaungkan oleh tokoh tokoh pembangunan kabupaten bireuen puluhan tahun yang lalu, dan cara sederhana untuk mengimplementasikannya adalah dengan memulai dari hal hal yang kecil baik melalui tulisan tulisan ataupun melalui pembiasaan dalam memotivasi peserta didik, hal yang disampaikan secara berulang ulang akan tersugesti dalam perilaku sehingga makna ini terus tumbuh dalam jiwa jiwa pemilik masa depan bireuen, jika tidak, tentu akan meredup apabila kita sendiri jarang melestarikan dan memaknai arti dari pada filosofi itu, maka sia sialah perjuangan tetua kita tempo dulu, selamat memulai tahun ajaran baru 2023/2024 wujudkan pendidikan yang memesona untuk generasi kita melalui semangat gemilang datang padamu bila tekad kukuh berpadu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

salam literasi kembali buk,terimakasih..mudah mudahan literasi kita semakin terasah

17 Jul
Balas

Mantap ulasannya Pak. Salam literasi.

17 Jul
Balas



search

New Post