Semarak MPLS

awal tahun ajaran baru sudah dimulai, para peserta didik baru begitu antusias memulai kelas barunya, ada yang sudah terbiasa dengan suasana sekolah karena mereka sebelumnya sudah menempuh pendidikan PAUD, ada yang masih malu malu karena baru pertama sekali mereka memasuki dunia persekolahan, berbagai macam tingkah polah lucu nan gemes mereka perlihatkan, wajah wajah imut seakan menjadi semangat baru bagi walikelas I.

Bagi mereka yang baru memulai jenjang SD tentu butuh penyesuaian, baik dari segi perilaku ataupun kebiasaan lainnya dan momentum itu dikemas dalam tajuk masa pengenalan lingkungan sekolah, transisi paud ke SD, demikianlah nama program yang diluncurkan oleh kemdikbud beberapa waktu yang lalu.

apa itu transisi PAUD ke SD ?

Transisi PAUD ke SD merupakan proses perpindahan peran anak sebagai peserta didik PAUD menjadi peserta didik SD dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan belajar baru. Kesiapan bersekolah harus berangkat dari tujuan pembelajaran yang sesungguhnya, yaitu memastikan setiap anak mendapatkan haknya memiliki kemampuan fondasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.( sumber:https://news.schoolmedia.id/berita/Kebijakan-Transisi-PAUD-ke-SD-Untuk-Memastikan-Hak-Anak-Peroleh-Layanan-Pendidikan-Terpenuhi-5065)

dalam rentang waktu dua minggu awal tahun ajaran baru ini, para peserta didik mengikuti berbagai macam bentuk pengenalan lingkungan sekolah, mulai dari berkenalan sesama temannya, mengenal tata tertib sekolah, kakak kelas, guru guru sampai kepada pengenalan sarana prasarana sekolah mereka ikuti dengan sangat antusias sekali, sehingga pada nantinya mereka telah terbiasa dengan sekolahnya yang baru dan tentunya juga pengenalan atau pembiasaan terhadap tata krama dilingkungan sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter peserta didik.

mulai dari hal hal yang mudah.

Ada beberapa hal baik yang sangat mudah untuk dilakukan oleh peserta didik baru dalam memulai proses pembelajaran dengan terus diawasi oleh guru disekolah,misalnya dengan kalimat tolong,maaf dan terimakasih.

dibeberapa media edukasi,kalimat mudah ini sering diulas sebagai pembelajaran bagi kita, TMT ( Tolong, Maaf dan Terimakasih ).

Tolong :

pembiasaan kalimat tolong harus kita biasakan pada peserta didik supaya nantinya terbiasa ketika meminta bantuan kepada teman temannya ,kita juga harus menyampaikan kepada peserta didik bahwa menggunakan kata tolong tidak akan merendahkan diri kita, ini justru menunjukkan sebuah penghormatan kepada teman yang kita mintai pertolongan.

Maaf :

biasakan Ucap maaf apabila ingin menyela pembicaraan,mendahului teman,atau ketika kita punya kesalahan antar sesama teman,kita harus menyampaikan kepada peserta didik bahwa ucapan maaf adalah bentuk penghormatan kepada orang lain,karena disamping perasaan diri kita sendiri ada perasaan orang lain yang harus kita jaga,dengan demikian akan lahir sikap empati dan saling menghargai.

Terimakasih :

terimakasih adalah kalimat akhir disetiap pekerjaan yang kita lakukan dan dibantu oleh orang lain,atau ucapan kita kepada orang lain ketika kita membutuhkan bantuan dari teman.

Kenapa Kalimat ini harus dilakukan pembiasaan ?

tiga kalimat yang sangat mudah ini sudah jarang terdengar dalam pergaulan peserta didik,bahkan dikalangan pendidik pun menganggap hal yang sepele,padahal tiga kalimat tersebut merupakan bentuk penghargaan yang sangat ringan namun tak ternilai harganya ketika kita mampu mengucapkannya kepada yang menolong kita, Selain 3 kata ini, masih banyak kata lain yang bisa kita biasakan pada peserta didik agar dapat berbicara dengan tutur kata yang santun, ketika kata kata mudah ini terbiasa dalam lingkungan pendidikan maka terciptalah suasana saling menghargai antar sesama,

mari biasakan bahasa yang baik dalam kehidupan anak anak kita sejak dini,manakala mereka sampai pada kedewasaan nanti akan bertutur kata dengan kalimat yang baik dalam kehidupan masyarakat.