Farhan Akbar Muttaqi

Tinggal di pinggiran Purwakarta. Guru yang terus belajar. Pengelola website www.matapendidikan.com...

Selengkapnya
Navigasi Web
Agar Tak Lupa
Credit: Voice of Indonesia Raya

Agar Tak Lupa

Lupa. Kata ini sering jadi alasan dan pembenaran atas setiap kealpaan yang dilakukan manusia. Tak memenuhi janji, karena lupa. Tak mengerjakan tugas, karena lupa. Tak menghadiri undangan, karena lupa. Kasihan banget kata lupa ini. Jadi kambing hitam yang disembelih lebih intens ketimbang kambing Haji Udin yang hanya setiap momen Idul Kurban.

Memang betul, dalam banyak kasus sangat wajar manusia itu lupa. Makanya, Alllah Swt lewat Rasul-Nya juga mentoleransi kealpaan manusia dengan bersandar pada alasan lupa.

Namun patut diingat, manusia juga diberi kemampuan untuk berikhtiar agar tak melupakan sesuatu.

Dalam konteks ini, seorang kawan berkata, lupa itu biasanya karena kita menganggap sesuatu yang dilupakan itu tidak penting lagi. Saya pikir, betul juga.

Sesuatu yang dianggap biasa saja, memang mudah dilupakan. Tak diprioritaskan. Jika didengar akan sama dengan lalunya angin. Mudah menghempas entah kemana.

Berbeda dengan sesuatu yang dianggap penting. Saya pikir diantara kita tak pernah lupa kapan waktunya gajian. Tak juga lupa kapan waktu akad pernikahan dengan pasangan, atau kapan tepatnya anak kita dilahirkan. Hal-hal yang penting memang menstimulus kita untuk mengingatnya lebih dari yang lain.

Studi kasus di atas cocok juga direfleksikan pada anak anak kita dikelas. Ketika mereka sering tak mengerjakan tugas, mudah lupa dengan materi yang diajarkan, atau lupa dengan berbagai adab yang sudah kita tanamkan. Jangan-jangan, mereka menanggap kita dan berbagai hal yang kita siapkan itu tidak penting.

Adanya seperti ketiadaannya. Tragis.

Maka menjadi penting untuk menjelaskan bahwa berbagai hal yang kita ajarkan kepada mereka itu benar-benar penting. Tentang bahasa Indonesia, mengapa penting belajar bahasa Indonesia? Mengapa penting membaca? Apa pentingnya belajar menulis? Tentang sejarah, tentang matematika, dan sebagainya. Sejauh mana kita mampu menjelaskan apa yang kita ajarkan itu penting.

Demikian juga dengan adab-adab yang ditanamkan. Apa pentingnya disiplin dan hormat pada guru? Seberapa penting dengan caption instagram atau game mobile legends yang merekla sering mainkan?

Dengan menanamkan urgensi atas setaip apa yang keluar dari lisan kita, harapannya apa yang disampaikan menjadi lebih berbekas. Cenderung awet dalam ingatan, bahkan mendorong pada amal perbuatan.

Mudah-mudahan, tulisan ini juga tak dilupakan, kawan!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selalu memaparkan sesuatu secara mendapat dan memandang dari sudut yang berbefa. Luar biasa. Sukses selalu dan barakallah

16 Feb
Balas

Terimakasih sudah setia membaca tulisan pemula di Gurusiana ini Bu..

16 Feb



search

New Post