Hidup di jaman sekarang sungguh memprihatinkan, Anak-anak bergaul bebas dengan lawan jenis tanpa rasa malu. miris sekali aku melihatnya. yeach...kemarin sore sepulang kerja aku menemukan segerombolan anak-anak yang masih berseragam tengah asyik nongkrong di daerah sepi di perlintasan jalan tol, jalan menuju rumahku. mereka tengah asyik duduk berpasang-pasangan diatas jok sepeda mereka. mereka bercanda kelewat batas. apalagi mereka masih mengenakan seragam sekolah, dan MasyaAllah...aku semakin kaget tenyata mereka berseragam biru, ya... mereka pelajar SMP. Mengapa mereka belum pulang?harusnya kan mereka sudah ada dirumah. Aku lihat jam sudah menunjukkan pukul 16.15 Wib. Subhanallah anak-anak jaman sekarang! tak punya rasa malu sedikitpun, mengumbar kemesraan dijalan umum. apalagi mereka masih bau kencur. Tidak pantas bertingkah laku seperti itu. Aku menghentikan sepedaku tepat didepan mereka, aku turun dari sepeda, Sifat keibuanku muncul, aku pasang wajah marah, aku dekati meraka, aku mencoba menasehati mereka. Melihat seragam dinasku mereka tahu bahwa aku adalah seorang guru. karena takut dilaporkan ke sekolah, Mereka langsung kabur sambil membawa lari sepedanya sementara yang perempuan mendorong sepeda mereka. serentak 3 sepeda melakukan hal yang sama. Subhanallah... Hatiku menjerit, ingin rasanya aku menampar mereka. tapi itu tidaklah mungkin, bisa-bisa melanggar HAM. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana bisa anak-anak yang masih baru menginjak remaja sudah berani bergaul dengan lawan jenisnya dan mengumbar kemesraan layaknya orang-orang dewasa ditempat umum? Siapa yang patut disalahkan?sekolahkah...karena mereka masih mengenakan seragam sekolah. atau orang tua yang tidak berhasil mendidik mereka?!. pertanyaan tersebut terus menghantui pikiranku hingga akhirnya harus kutulis semua ini.

Pergaulan anak jaman sekarang kelewat batas . Mereka tidak tahu atau memang tidak mau tahu tentang batasan-batasan dalam pergaulan. Hal ini selain dipicu oleh pengaruh budaya barat , juga akibat minimnya pendidikan agama yang mereka miliki. sehingga meskipun berkerudungpun mereka tak ada rasa sungkanpun bermesraan dengan teman yang bukan muhrimnya. Subhanallah...

Ibu...Anak-anak kita adalah aset bangsa yang harus kita rawat dan kita jaga. menjaga anak-anak adalah tanggung jawab kita sebagi orang tua. karena sesungguhnya anak memperoleh madrasah pertama itu dalam keluarga. orang tua khususnya ibu merupakan faktor penting dalam mengembangkan pribadi anak serta membentuk karakter anak. Orang tua harus membekali kepada anak-anak nilai-nilai kehidupan, baik agama,sosial budaya dll. perlu diingat bahwa orang tua khususnya ibu adalah faktor utama dalam mendidik anak-anak khususnya anak perempuan. Ibu tidak hanya menjadi orang pertama yang akan memberikan pengasuhan terbaiknya bagi anak tapi juga tempat pertama bagi anak untuk belajar sesuatu. Anak cenderung menjadikan ibu sebagai orang yang bisa memenuhi kebutuhannya atau orang yang paling dekat dengan dirinya. Sebagai contoh dan teladan bagi sikap dan perilakunya. Untuk menjadi suri tauladan yang baik ibu harus memiliki sikap dan perilaku yang baik. Anak yang sudah mulai menginjak remaja semakin butuh pendekatan seorang ibu. Ibu harus bisa memberikan pendidikan tentang batasan-batasan bergaul dengan lawan jenis. Tentang aurat seorang anak perempuan yang wajib ditutupi. tentang hal-hal yang menyangkut kewanitaan dan yang paling utama adalah membekali anak dengan pendidikan agama yang kuat. Dengan demikian anak akan bisa menyaring sendiri pengaruh-pengaruh yang tidak baik baginya. Dengan catatan ibu tetap berada di dekatnya setiap saat. menjadi teman, sebagai tempat berkeluh kesah anak. Dengan penuh kasih sayang mendidik dan membimbingnya dan tetap memantau kegiatan anak diluar sekolah.

Menjaga anak perempuan kita adalah faktor terpenting. Karena anak perempuan kita adalah calon seorang ibu yang akan melahirkan generasi-generasi selanjutnya, ketika anak perempun kita menjadi anak yang sholichah maka merekapun juga bisa mendidik puta=putri mereka menjadi sholeh dan sholichah. Jadi...mari kita selamatkan anak perempuan kita ibu, agar mereka tidak kebablasan seperti yang ku temui kemarin.