Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
ISRA’MI’RAJ SEBAGAI INSPIRASI  PENYEMPURNAAN IBADAH DAN AKIDAH

ISRA’MI’RAJ SEBAGAI INSPIRASI PENYEMPURNAAN IBADAH DAN AKIDAH

ISRA’MI’RAJ SEBAGAI INSPIRASI PENYEMPURNAAN IBADAH DAN AKIDAH

Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Dua perjalanan tersebut adalah perjalanan Isra’ yaitu perjalanan Rasulullah saw bersama jibril dari makkah menuju ke masjidil Aqsha. Sedangkan Mi’raj adalah sebuah peristiwa perjalanan rasulullah dari bumi menuju ke atas langit sampai ke Sidratul Muntaha. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.

Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullahi SAW hijrah ke Madinah. Menurut Al Maududi dan sebagian para ulama’ berpendapat bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah yaitu antara tahun 620-621 M. Sedangkan menurut al – Allamah al-Manshurfuri peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam 27 rajab pada tahun ke 10 kenabian.

Inti peristiwa terjadinya Isra dan Mi’raj adalah peristiwa dimana Rasulullah menerima perintah shalat untuk diri dan seluruh umatnya sebanyak lima puluh waktu hingga akhirnya tinggal lima waktu dalam sehari. Selain menerima perintah shalat rasulullah juga diberi beberapa khususiyah yang belum pernah diberikan kepada para Nabi terdahulu. Mengenai beberapa khushushiyyah, yang disebut antara lain sebagi berikut:

1. Nabi di beri oleh Allah surat al Fatekhah dan akhir surat Al-Baqarah

2. Nabi menerima ilmu tentang : Islam, Hijrah, Jihad, Sedekah, puasa Ramadhan, Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dan ilmu tentang shalat

3. Nabi Muhammad s.a.w memperolehi darjat yang tertinggi, yaitu Asma Allah di sebutkan bersamaan dengan nama Muhammad ( Laa-Ilaaha Illallahu Muhammadur-Rasulullah ) di dalam azan, tasyahhud dan lain-lainnya.

4. Nabi Muhammad s.a.w juga menerima gelar Habibullah dan Sayyidul Awwaliina Wal akhiriina

Kini, sejatinya Isra’Mi’raj tidak hanya dimaknai dengan sekedar memperingati setiap tahun di bulan rajab dengan menggelar pengajian dan acara kumpul-kumpul. Tapi lebih dari itu hendaknya kita mampu mengaplikasikan dalam kehidupan kita makna dari peristiwa terjadinya Isra’ Mi’raj, dimana peristiwa tersebut merupakan proses Rasulullah saw menerima perintah menjalankan shalat lima waktu. Hal ini berarti inti dari peristiwa Isra Mi’raj adalah sebagai sarana peningkatan spiritual, memperbaiki segi moral ( Akhlak ) dan sosial.

Bila kita meneladani makna perjalanan Isra’ Mi’raj kita harus memulai sebuah perjalanan untuk keluar dari kegelapan hidup lewat penyucian diri dari segala perilaku yang haram. Terutama dalam penyempurnaan ibadah, shalat menempati posisi yang utama dalam ajaran Islam. Setidaknya kita harus meneladani ibadah shalat yang diajarkan oleh rasulullah saw, sebagaimana sabda beliau : “as-shalâtu mi`râjul mu’minîn, bahwa “shalat itu mi’rajnya kaum beriman.” Sebelum shalat seseorang harus bersuci, tidak sekedar thaharah dengan air atau debu, tetapi lebih kepada upaya untuk takhalli, menyingkirkan hal-hal negatif yang ada di dalam diri kita. Dimulainya shalat diawali dengan takbir mengagungkan DzatNya. Di dalamnya sudah tak ada lagi waktu yang terbuang percuma karena seluruhnya berisi puji-pujian dan doa yang mengalir di sepanjang tarikan dan hembusan nafas kita. Ketika itulah seseorang melakukan kontemplasi, hijrah batin atau tahalli. Menghiasi diri dengan keterpujian asma-Nya, sehingga kebenaran Tuhan termanifestasi di dalam jiwa atau tajalli. Kemudian diakhiri dengan menebarkan salam kepada seluruh makhluk Tuhan semesta alam.

Walhasil,. Shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan spiritual individual hubungannya dengan Allah. Shalat juga menjadi sarana untuk keseimbangan tatanan masyarakat yang egaliter, beradab, dan penuh kedamaian. Makanya tidak berlebihan apabila Alexis Carrel menyatakan : “Apabila pengabdian, sholat dan do’a yang tulus kepada Sang Maha pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut. Mudah mudahan peringatan Isra Mi’raj mampu menjadi inspirasi dalam penyempurnaan ibadah kita, sehingga secara tidak langsung mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT. Amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Artikel yang luar biasa, mencerahkan di hari jumat

06 Apr
Balas

Trims pak.

06 Apr



search

New Post