Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
SIAPA YANG PATUT DISALAHKAN?(BERKACA DARI KASUS PAK GURU ABC)

SIAPA YANG PATUT DISALAHKAN?(BERKACA DARI KASUS PAK GURU ABC)

Kisah pilu yang dialami oleh pak guru ABC benar-benar menyita perhatian masyarakat. Hingga berhari-hari kasus kematian pak guru ABC menjadi konsumsi publik. Bahkan di blog gurusiana hingga saat ini masih banyak yang membuat artikel yang berkaitan dengan kasus pak guru ABC, ini dikarenakan para gurusianer sedang mengikuti tantangan dari pak Leck Murman (kuis) persembahan gurusianer untuk pak guru Budi. Memang Tidak bisa dipungkiri kasus meninggalnya pak Budi benar-benar membuat pelaku pendidikan geram. Mengapa kasus guru dianiaya murid harus terjadi? siapa yang harus disalahkan? bagaimana peran pembentukan karakter di sekolah?. Ada banyak pertanyaan yang muncul dalam benak penulis. Setidaknya penulis mencoba untuk menggali dari sisi anak (berkaca dari kasus meninggalnya pak Budi di tangan seorang murid)

Karakter? apa itu karakter? karakter adalah merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan ( keturunan) dan lingkungan (sosialisasi dan pendidikan). menurut Prof.Suyanto, PhD mengemukakan karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama. Dari definisi di atas telah jelas bahwa penekanan karakter itu adalah ‘cara berpikir dan berperilaku, Jika dihubungkan dengan dunia pendidikan bagaimana karakter siswa yang baik? yang jelas jawabannya sederhana. bahwa siswa yang baik adalah siswa yang memiliki karakter yang menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pelajar yang berpendidikan.

Namun kenyataannya, perilaku pelajar saat ini sepertinya tak lagi menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pelajar, Anak banyak melakukan tindakan asusila, tawuran dan berkelahi layaknya smeckdown. Termasuk yang nyata-nyata terjadi seorang murid berani menghantam gurunya tanpa rasa takut sedikitpun. Ini berarti moral pelajar banyak yang luntur. Ada banyak faktor yang menyebabkan moral pelajar luntur. penulis mencoba mengkaji dari bawah.

Kita tahu bahwa pembentukan karakter seorang anak sudah terbentuk sejak anak usia dini, meliputi perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual. Pada usia inilah seorang anak terbentuk karakternya dari proses belajar dan menyerap dari prilaku orang tua dan lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembangan mental anak berlangsung cepat, sangat sensitif, peka dalam belajar serta mudah berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, lingkungan keluarga yang positif besar kemungkinan karakter anak terbentuk positif pula. Jadi keluarga memiliki peran utama dalam pembentukan awal karakter seorang anak.

Ketika keluarga sudah mampu membangun karakter anak dengan keteladanan sikap yang baik, Orang tua terus bertanggung jawab akan perkembangan mental anak, terutama ketika anak sudah mulai bisa bersosialisai dengan lingkungan sekitar. Orang-orang sekitar seperti teman, kerabat, lingkungan sekitar rumahnya dan kemajuan tekhnologi juga sangat mudah mempengaruhi karakter anak. so. orang tua tetap bertanggung jawab untuk selalu mendampingi anak agar anak tetap dalam kestabilan sikap. Selanjutnya, peran sekolah memupuk terus potensi karakter anak agar tetap terbentuk sempurna. sehingga anak akan menyadari perannya sebagai seorang pelajar yang berpendidikan.

Secara teori memang kita dengan mudah bisa berkomentar. tetapi kenyataannya ketika kita sudah berada di sekolah dengan berbagai macam karakter siswa yang sudah terbentuk dari kondisi keluarga siswa yang berbeda. sangatlah sulit membangun karakter siswa dengan sempurna. Tapi setidaknya dengan modal pembentukan karakter anak dirumah, sekolah akan dengan mudah memoles karakter anak menjadi semakin baik.

Jadi ada banyak sisi yang harus dilihat dari pelaku kasus pembunuhan pak ABC. termasuk faktor keluarga dan lingkungan dari sang pelaku. Sebagai seorang pendidik, muncul rasa empati pada pelaku karena emosi sesaatnya menjadikan sesal seumur hidupnya. Meskipun secara hukum tetap diproses tetapi setidaknya ada rehabilitasi mental pelaku sehingga kedepannya pelaku benar-benar menjadi sosok orang yang bisa berguna untuk bangsa dan negara. Mudah-mudahan kasus meninggalnya pak Budi benar-benar membawa hikmah yang baik khususnya di dunia pendidikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post