Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
TERNYATA BUDAYA CORAT CORET SERAGAM MASIH ADA

TERNYATA BUDAYA CORAT CORET SERAGAM MASIH ADA

TERNYATA BUDAYA CORAT CORET SERAGAM MASIH ADA

Pengumuman hasil ujian Nasional menjadi suatu momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa di Indonesia. Apalagi saat ini ujian nasional yang berbasis komputer sudah serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Tentunya hal ini menjadi suatu kebanggan bagi mereka yang saat ini mengikuti ujian Nasioanl. Pengumuman pelulusan juga sebagai penantian panjang bagi mereka setelah mengenyam pendidikan beberapa tahun. Sehingga proses pengumuman bisa menjadi sejarah yang perlu dikenang oleh mereka. Kalau dulu zaman sekitar tahun 1990-an, saat awal-awal diberlakukan ebtanas pengumuman pelulusan menjadi sesuatu yang sakral, dimana tangisan kebahagiaan tumpah ruah. Tangisan kebahagiaan setelah melaksanakan ujian yang dirasa begitu berat bagi mereka pada masa itu. mereka merayakan dengan penuh suka cita, dimana masyarakat ikut merasakan kebahagiaan mereka. tapi dengan berjalannya waktu, kesakralan tersebut berubah menjadi euphoria penuh warna dan kebisingan. Mereka yang merayakan pelulusan sudah tidak lagi menunjukkan tangisan kebahagiaan karena usaha mereka selama ini berhasil dengan gemilang. Namun, mereka langsung turun ke jalanan dengan mencorat-coret seragam putih dan konvoi besar-besaran.

Mereka tidak menyadari bahwa dibalik keberhasilan mereka ada banyak orang yang terlibat di dalamnya, ada banyak orang yang ikut memikirkannya, dan banyak orang yang mendoakan keberhasilan mereka. Mereka seharusnya juga tahu bahwa kriteria pelulusan sebagaimana yang diatur dalam permendikbud no.4 tahun 2018, salah satunya adalah bahwa siswa memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik. Dengan demikian berarti bahwa ketika seorang siswa merayakan kelulusan dengan melakukan konvoi dan corat-coret seragam apakah itu termasuk layak diberi nilai baik untuk sikap dan perilakunya?. Tentu tidak layak. Apalagi saat ini pendidikan mengedepankan pembentukan karakter siswa tentu tidak seharusnya budaya corat-coret seragam dan konvoi masih ada.

Hari ini, di hari setelah memperingati hari Pendidikan, saya masih menemui beberapa siswa laki-laki dan perempuan berboncengan dengan mengenakan seragam putih yang sudah tercoret dengan cat warna-warni. Sebagai seorang pendidik, hati ini terasa menjerit. Ingin rasanya saya mencegat mereka dan menghentikannya. Tapi apa daya mereka ter;alu banyak untuk dihentikan. Mereka seharusnya malu bahwa sudah tidak zamannya lagi konvoi-konvoi yang tidak bermakna sama sekali, karena jalan mereka masih panjang untuk melanjutkan karier. Mereka seharusnya memikirkan, tentang apa yang harus mereka persiapkan untuk terjun kedunia yang baru setelah lulus. Mudah-mudahan tidak ada lagi siswa-siswa yang melakukan seperti itu. cukup sekali saja saya melihat hal yang memalukan tersebut. Karena masih banyak hal positif yang bisa dilakukan untuk merayakan keberhasilan, seperti misalnya, dengan membagikan nasi kotak dan minuman kepada orang-orang jalanan, sebagai wujud rasa syukur atas kelulusan. Atau bias merayakannya dengan menggelar doa bersama dalam satu sekolah serta masih banyak lagi yang bisa dijadikan momen sakral atas kebrhasilan mereka. Sehingga momen bersejarah ini bias mereka kenang sepanjang masa dan meneladankan kepada generasi berikutnya untuk menjadi lebih baik dari mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waduh Ternyata.. heboh Corat- coret itu.. Seperti nya mereka bangga ya bisa Corat coret..

03 May
Balas

Ya bun...sedih sekali melihat msh ada sj siswa yg spt itu

03 May

Diingatkan, jadi Pingin nyoret bun. Tapi ..

03 May
Balas

Hahaha...pingin bernostalgia ngge

03 May

Alhamdulilah di madrasah tempat saya bertugas sudah sedikit demi sedikit dihilangkan dan sekarang tasyakuran

03 May
Balas

Alhamdulillah...ya ini sy jg lg merayakan dg mereka.makan2 di madrsh

03 May

Sekolah yg hrsnya segera punya agenda pengganti. Misal setelah pengumuman, anak disiapkan kain utk coret-coret mengekspresikn kgembiraannya. Tulisan dipajang di halamn sekolah. Esok hr bs dihat adik2 klsnya. Atau.... Insyaallah msh byk contoh yg lain.

05 May
Balas

ngge bun...harus ada teladan dr kita

06 May

Perilaku yg sangat memprihatinkan,mengganggu dan menghambat pengguna jalan yg lain. Seharusnya satu kata STOP CORAT CORET DAN KONVOI, masih banyak kegiatan positif menanti

03 May
Balas

Ya bun.betul sekali.kewajiban kt di sekolah utk terus mengingatkn mrk

03 May



search

New Post