Segala yang ada dalam hidupku ku sadari semua milikmu, ku hanya hambamu yang berlumur dosa. Tunjukkan aku jalan lurusmu untuk menggapai surgamu, terangiku dalam setiap langkah hidupku, karena ku tahu hanya Kau Tuhanku. Lirik lagu dari ungu ini selalu mengingatkanku bahwa apa yang ada, apa yang aku punya, semua adalah pemberian-Nya, semua adalah titipan-Nya. Jika Allah SWT telah mengambil milik-Nya maka manusia tidak akan kuasa untuk berbuat apapun.

Perjalanan hidup manusia di dunia ini hanyalah sementara, namun kadang aku sebagai manusia lupa bahwa seolah-olah aku akan hidup selamanya. Allah tidak akan melihat apa yang kau punya, bagaimana wajahmu, apa kedudukanmu, dan secerdas apakah kamu tapi yang Allah lihat yang membedakan manusia satu dengan lainnya adalah ketaqwaannya (menjalankan perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya), maka Ya Allah tunjukkan aku jalan lurusmu untuk menggapai surgamu, terangiku dalam setiap langkah hidupku. Langkah hidup perjalanan manusia sebagai anak Adam yang juga tak luput dari dosa yang terkadang tanpa kita sadari adalah menyakiti hati insan lain melalui lisan melalui kata-kata yang kita ucapkan dimana sebuah lirik lagu mengatakan “lidah memang tak bertulang, tak terbatas kata-kata”. Maka betapa pentingnya menjaga milik Allah yang satu ini “LIDAH” dari ucapan-ucapan dan kata-kata yang dapat menyakiti hati dan perasaan orang lain.

Lidah kelihatannya kecil, namun sangat tajam dan bahkan lebih tajam daripada pedang. Maka marilah kita sama-sama menjaga ucapan kita dan saling mengingatkan antara satu dengan lainnya dalam hal kebaikan. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita dari hal-hal yang tidak baik dan kita dikumpulkan dengan orang-orang yang selalu menjaga lisannya dengan baik.