Faridah Budiastuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ambil Makanan Sesuai Porsi Perut
http://food.detik.com/read/2014/03/17/144701/2528054/901/seorang-ulama-di-arab-saudi-keluarkan-fatwa-haram-makan-makanan-prasmanan

Ambil Makanan Sesuai Porsi Perut

Ambil Makanan Sesuai Porsi Perut

Oleh Faridah Budiastuti

Karakter seseorang kadangkala dapat diamati dengan mudah ketika mengambil makanan pada suatu pesta. Makanan yang terhidang dalam bentuk prasmanan, memberi kesempatan tamu untuk mengambil makanan sesuai selera dan porsinya masing-masing. Namun dalam kenyataannya masih saja dijumpai piring-piring yang penuh makanan ditinggalkan tamu.

Kita dapat mengamati tamu yang antusias antri dan kemudian mengambil porsi makanan dalam jumlah besar. Setelah mencicipi beberapa suap, ia sudah meninggalkan makanannya, dan mulai mengantri jenis makanan lain. Kalau saja makanan tersebut terlalu pedas atau tidak sesuai selera, seharusnya ia mengambil dalam jumlah sedikit untuk mencicipi saja, karena pilihan makanan sangat beragam. Kita dapat meyakini bukan hal tersebut masalahnya, karena orang berperilaku seperti itu melakukannya pada hampir semua hidangan.

Orang yang mengambil porsi besar tetapi tidak dimakan sejatinya adalah cermin dari sifat rakus, egois dan mau menang sendiri. Keinginan untuk sebanyak mungkin memiliki sesuatu, bahkan yang tidak dibutuhkan tanpa mempedulikan orang lain. Seringkali mereka masih terus berburu makanan, sementara tamu-tamu yang lain mulai kehabisan hidangan. Adakalanya mereka sempat mensyukuri memiliki kesempatan mencicipi semua hidangan tanpa menyadari kesalahan tindakannya.

Orang-orang yang berperilaku seperti tersebut kadang kala dimaklumi dengan alasan merupakan acara pesta, atau karena mereka orang-orang yang jarang menemukan makanan mewah yang terhidang. Pertanyaannya, bagaimana mungkin orang yang jarang menemukan makanan mewah, ketika memiliki kesempatan menikmatinya justru menyia-nyiakannya? Kita akan sangat maklum jika makanan dalam pesta dihidangkan seragam. Karena selera dan porsi yang disajikan bisa jadi tidak sesuai pada sebagian orang.

Sedih menyaksikan sisa makanan bergunung diakhir acara pesta. Makanan enak dan mahal hanya menjadi sampah. Sementara di sekeliling kita masih banyak orang yang butuh makan, atau yang penghasilannya habis untuk membeli makan sehingga tidak dapat menikmati pendidikan atau fasilitas kesehatan dan tempat tinggal layak.

Pada akhirnya semua bergantung karakter seseorang, bagaimana dan apa yang dimakan dapat mencerminkan kepribadian seseorang.

Peserta Diklat Media Guru Solo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

budaya mengambil seperlunya. oh ya, tulisannya keren banget. Aku suka.

30 Jul
Balas

"Orang yang mengambil porsi besar tetapi tidak dimakan sejatinya adalah cermin dari sifat rakus, egois dan mau menang sendiri." Yuk instrospeksi.

30 Jul
Balas

Betul sekali Bu Faridah. Kadang saya mengamati prilaku demikian saat jamuan. Salam.

30 Jul
Balas

Jika ada orang seperti itu, ingin rasanya menegur

30 Jul
Balas



search

New Post