FARIDA S. Ag

Mengajar di MTsN 8 Padang Pariaman Alamat sungai Geringging Motto: hidup adalah perjuangan dan pengorbanan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Prahara Cinta

Prahara cinta

Tagur ke 11

Lagi-lagi Nina tak bisa mengelak, ia harus menerima persetujuan orang tuanya. Ia harus menerima lamaran dari teman Ibunya. Ibu Nina mempunyai teman lama. Namanya Bu Atik. Buk Atik punya rencana mau menjodohkan anak laki-laki nya, yang merantau di Jakarta. Menurut kabar yang Nina terima mengatakan bahwa anak laki-laki buk Atik yang tinggal di Jakarta, telah menjadi orang yang sukses. Di Jakarta anak buk Atik tersebut sudah memiliki toko emas dan berlian. Tak heran kalau setiap orang yang akan dijodohkan sama anak laki-lakinya buk Atik, pasti umumnya mereka tak pernah menolak.

Tapi berbeda dengan Nina. Ia meragukan akan keberadaan anak laki-laki nya buk Atik. Sebenarnya Nina tak ingin kalau hanya mengharapkan, calon pendampingnya hanya dinilai dari segi materi saja. Sebagai seorang wanita muslimah, Nina paham tentang kriteria dalam memilih calon pendamping. Apalagi sebelumnya Nina sering juga mendengar pengajian-pengajian dari para Ustadz, yang mengatakan, bahwa dalam Hadis Rasulullah pernah menjelaskan bahwa dalam memilih calon Istri atau suami ada empat kriteria, yaitu, karena kecantikannya, keturunannya, kekayaannya, dan karena agamanya. Lalu Hadis tersebut melanjutkan, pilihlah yang agamanya, insya Allah hidup kita bahagia.

Nina berharap kalau calon pendampingnya kelak orang yang taat kepada agamanya.

Tapi Nina masih ragu apakah ia harus patuh kepada orang tuanya, atas permintaan mereka kalau ia harus menerima perjodohan ini. Alasan orang tua agar Nina menerima perjodohan ini, karena laki-laki tersebut sudah sukses dan kaya raya.

"Nina ... menurut kakak, terima sajalah ia sebagai calon pendamping mu,"

kak Desi berusaha mendesak Nina agar mau menerima perjodohan ini.

"Tapi kak Nina masih ragu,"

"Apa juga yang kamu ragukan, toh ia orang yang sudah mapan, tak sia-sia orang tua kita memilihkan jodoh untukmu."

" Tapi kak,

Nina berusaha mencari-cari alasan. Tapi .....," ya sudahlah terima saja."

" Zaman sekarang ini mencari jodoh itu, sulit-sulit gampang. Ini mumpung sudah ada didepan mata kok disia-siakan, Kak Desi berusaha meyakinkan Nina.

Tapi, kak....hemmm.....

"Ya sudahlah, pokoknya kakak nggak mau tahu," . Besok laki-laki itu akan datang ke rumah kita. Ia ingin melihat kamu secara langsung."

"Kakak harap kamu tidak mengecewakannya. "Kamu harus berpenampilan secantik mungkin dihadapannya."

Kak Desi berkata, sambil ia berlalu meninggalkan Nina seorang diri didalam kamarnya.

Nina hanya bisa merenung, atas gejolak hati yang ia rasakan saat ini. Disatu sisi ia menolak atas perjodohan ini tapi disisi lain ia harus patuh kepada kedua orang tuanya.

Sebenarnya Nina sudah punya pilihan lain, Ia laki-laki yang pernah Nina kenal melalui forum pengajian. Nina menyukai laki-laki tersebut bukan karena ketampanannya saja, tapi Nina melihat dalam pribadi laki-laki tersebut seorang pemuda yang alim dan taat pada agamanya.

Sudah sering kebersamaan Nina dan laki-laki tersebut dalam seminar-seminar dan pengajian. Tapi setiap bersama, Nina merasakan kalau laki-laki tersebut masih cuek terhadapnya. Tapi entah kenapa setiap bertemunya, jantung Nina berdegup kencang. Nina mengaguminya karena kesalehannya.

" Hemmm, Nina menarik nafas dalam-dalam. " Bagaimana kalau aku beritahu saja kepada Ibu bahwa aku sudah punya pilihan. " Tapi....kembali prahara mengguncang hati Nina.

"Adakah Ia juga menyukaiku?" Ah tak mungkin,. Ia selalu acuh tak acuh .

"Takutnya aku saja yang ke geeran...hati Nina berkecamuk debat.

"Tapi....apakah aku harus terima saja perjodohan ini. Betul kata kak Desi, walaupun kita saat ini tidak mencintainya , lama-lama kita akan bisa mencintai nya.

Bersambung.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

26 Jun
Balas

Terimakasih pak Dede, salam literasi juga

26 Jun

Konflik yang menarik. Keren, Bun

28 Jun
Balas

Cerita yang menarik

26 Jun
Balas

Terimakasih buk Risma, semoga ada ide yang bisa dijadikan cerpen...

26 Jun



search

New Post