MILAD

Oleh : Faridatul Khasanati

"Ayo diulang lagi!" Tak terhitung berapa kali kata itu kudengar. Membuatku gentar. Jemariku terasa dingin, menggeletar. Namun sekilas senyum di sudut matanya sedikit menenteramkan. Membuatku bangkit terus mencoba. Ustad Misbach memintaku memperhatikan gerak bibirnya saat mengucapkan setiap huruf. Sudah dua minggu ini aku belum lulus surat al Fatihah. Khatam al Qur'an beberapa kali baik di rumah, TPA, madrasah Diniyah maupun sekolah tak membuatku dengan mudah lulus dalam men-tashih bacaan al Qur'an pada seorang ustad hafiz di kota Tulungagung.

Suara itu begitu indah. Bagaimana bisa membaca dengan begitu lancar dan fasih tanpa melihat. Bahkan setiap hurufnya, panjang pendeknya dilantunkan dengan tepat. Benar-benar tepat. Begitu merdu. Menggetarkan. Membuat setiap orang yang mendengarnya ikut larut menyimak. Menghayati makna yang terkandung dalam setiap ayatnya. Suara yang sejak kecil kuimpikan.

Terasa ada yang menepuk pelan bahuku. Membuyarkan kenangan beberapa puluh tahun lalu, yang bermunculan saat menyimak lantunan ayat suci. Ternyata bu Fatatik, panitia Milad memintaku dan beberapa guru lain untuk ishoma bergiliran. Pada kegiatan Milad tahun ini sekolah mengadakan kegiatan yang berbeda. Salah satunya melaksanakan Istima'ul Qur'an bil Ghaib oleh guru-guru tahfiz diikuti semua guru dan karyawan. Siswa mengikutinya secara daring. Lantunan ayat suci tanpa terputus mengiringi. Menyejukkan setiap hati.

#Pentigraf 30

#Tagur ke 43