Rasa yang telah kulupa kurasakan
Ramadhan tahun lalu awal dari kisah ini. Melalui akun FB pertemuan dua sahabat yang terpisah terjalin kembali walau hanya di dunia maya. Sudah hampir 23 tahun lamanya kami tidak pernah bertemu. Dia kakak kelas,sahabat sekaligus kekasihku. Betapa gembira dan terharunya aku bisa melihatnya lagi walau hanya foto ptofilnya saja.
Hari - hari ku lalui begitu menggembirakan. Senyum manis selalu menghiasi wajahku. Serasa anak abg baru jatuh cinta. Nostalgia sewaktu kami SMA menyeruak kembali menjadi kenangan dan jadi bahan cerita kami di gawai. Kenangan yang telah terlupakan kembali ku rasakan. Ntah kenapa,setiap kami usai berkomunikasi,masih ada sisa - sisa rindu terselip dihati. Ya, rindu yang sudah terlarang karena kami masing - masing sudah punya keluarga.
Hampir setiap ada waktu dan kesempatan pasti kami berkomunikasi. Ada saja yang di ceritakan. Walau tiap bertelepon pasti sembunyi dari keluarga. Tidak ada rasa bosan,walaupun cerita yang di ceritakan dari hari ke hari itu - itu saja. Kalau tidak telepan,sms atau chat di wa. Kadang kalau tersadar jadi malu pada diri sendiri.
Singkat cerita,akhirnya secara perlahan aku mulai mengurangi berkomunikadi dengannya dengan berbagai alasan kalau dia bertanya. Aku takut kami tidak bisa mengendalikan perasaan. Setiap bertelepon,sms atau chat di wa,dia masih memanggilku "sayang". Aduh,bagaimana ini . Terkadang dia sudah mulai tidak tahu waktu menghubungiku. Kalau tidak diangkat,marah. Dia mulai over protektif. Gila,kok jadi cemburu dia padaku. Lebayyy.
Aku sudah tidak suka dengan perlakuannya yang berlebihan padaku. Aku sudah bukan siapa-siapanya lagi,aku istri dari suamiku dan ibu dari anak-anaku. Aku ingatkan dia,tapi dia tidak perduli. Malah dia punya keyakinan kalau kami akan bersatu nantinya. Anehnya,dia bilang namaku punya tempat khusus di hatinya. Dia tidak ingin berpisah lagi denganku. Ku tanya,jadi istrimu di mana posisinya di hatimu? Marah dia. Ya Tuhan malapetaka apa ini. Silaturahmi yang seharusnya terjalin dengan baik,akhirnya ku akhiri.
Tuhan itu lebih tahu jodoh terbaik untuk kita. Kita memang tidak berjodoh,makanya kita tidak bersatu. Inilah kalimat terakhir yang ku kirim untuknya melalui wa. Jalan terbaik ku blokir dia dari gawaiku. Ma'afkan aku....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jalan terbaik, good idea
Thank you sister
Tindakan ibu sdh bnr
Tksh ibuuSukses selalu.
Hahaha...senjata makan tuan namanya...
Ha..ha...nyaris buu
Syukurlah udah diblokir... Kok sy yang jd takut waktu membaca ya bu...
Ha..ha..iya bu..aduh ...jd ibu yg tegang.
Ah....untunglah
Yesss
Syukurlah akhirnya sudah berakhir.sempat khawatir aku bou terjerumus makin jauh.
Ops...sdh di antisipasi itu syg.Tenangkan.tak ada bordam yg akan menjatuhkan harga dirinya.
Clbk sesaat ya bunda..hehe...syukurlah tersadar
He..he..jd malu
Ops...sdh di antisipasi itu syg.Jgn khawatir,tak ada bordam yg tk bergengsi.
Siiip...aku suka.. hehehe
Tksh bunda.