Ada rindu untukmu
Pertama kali bertemu denganmu di mobil angkutan umum (angkot) sewaktu berangkat kesekolah. Sejak itu kita sering bertemu,walaupun tidak saling sapa. Usiaku 15 tahun dan masih duduk di kelas 3 SMP,sedangkan dia sudah SMA. Pergi dan pulang sekolah,kami sering bertemu,karena kami sekolah di kota yang sama,hanya lokasi sekolah yang memisahkan.
Kebetulan kami seangkot,terkadang pandangan mata kami sering beradu,tatkala dia memandangku dan kebetulan aku juga memandangnya. Ha...ha...anak SMP sudah mulai genit. Aku kagum dengan ketenangannya,dia begitu seadanya tapi mampu membuat hatiku bergetar. Hanya itu. Eh bohong,pastinya gantenglah. Aku tidak tahu apa yang di kaguminya tentangku,sehingga dia sering curi-curi pandang bila kebetulan kami seangkot.
Tamat SMP,pastinya aku melanjut ke SMA. Jadilah kami satu sekolah. Disinilah aku baru tahu kalau dia sudah kelas 3 jurusan IPS. Sebulan aku di SMA,datanglah temanku dari kelas yang berbeda memberi sepucuk surat. Dari siapa?tanyaku. Ada kakak kelas minta tolong agar surat ini disampaikan untukmu. Tak sabar rasanya menunggu bel pulang sekolah,ingin tahu surat dari siapa.
Sesampainya dirumah,tanpa ganti pakaian dan buka sepatu,langsung masuk kamar kunci pintu. Bismillah...pucuk dicinta ulampun tiba,ternyata dari si dia yang memang sudah berhasil mencuri hatiku. Bahagia rasa hatiku.
Semenjak itu kami selalu komunikasi walau hanya melalui sepucuk surat. Kalau ketemu,kami seperti tidak daling kenal,aneh ya...pacaran anak zaman old. Pulang sekolah seangkot,cuma diam dan pura-pura tidak kenal. Begitulah seterusnya hari-hari yang kami lalui sampai dia meninggalkan sekolah katena tamat. Itu saja sudah punya kesan tersendiri dihatiku.
Tinggallah aku di SMA yang sudah memberikan pengalaman pertama menyukai lawan jenis alias pacaran. Dia melanjutkan pendidikannya ke PTN di luar kota. Hari-hari yang kulalui terasa sepi di keramaian. Serasa ada yang hilang dari hatiku. Ada rindu untukmu,saat-daat kita duduk bareng di angkot walau tanpa kata.
Surat seminggu sekali masih kuterima. Senang rasanya kalau ada surat di pos piket untukku. Kini semuanya hanya menjadi kenangan. Masa-masa indah seangkot bersamanya,sudah menjadi kebahagiaan tersendiri untukku. Kini aku hanya bisa merelakannya pergi tanpa ada lagi komunikasi diantara kami. Tapi dihatiku masih ada rindu untukmu.
Tebing Tinggi,Akhir pebruai 2020
#tantangangurusianagarike-3
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita indah yg sulit utk dilupakan, semangat ibu, mesti hrs kmbali dr awal
Tksh buu
Gita cinta di angkot ya bu
Begitulah bu..
wow..so sweet..saya kok jd ikut terbawa cerita..
Oh ya...Asal jgn terbawa arus ajalh pak
Kisah kasih yang masih terasa.Manis ceritanya bund..
Tksh bund...Bingung mau nulis apa.Kmrin sdh hr ke 23,akibat upgrade,sirna semua. Nih ulang dr awal lg.Tks sdh hadir bund
Mantul
Tkh pak..Met pagi dan sukses selalu
Wow..pengalaman paling mengesankan
Hm...begitulh bu..Bingung ,sdh kehbsn cerita.
Wow..pengalaman paling mengesankan
Yuhuu