Dua sahabat bertemu kembali di acara reuni akbar sekolah. Satu alumni tetapi beda kelas. Sebut saja nama si cewek Madin, dan si cowok zulfi. Sewaktu SMA mereka sepasang kekasih yang membuat iri siapapun yang melihat. Pasangan serasi, cowok ganteng, pintar secara akademis dan ketua osis. Si cewek cantik dan banyak penggemar. Zulfi bisa memiliki Madin suatu kebanggaan dan merasa sebagai pemenang bisa menaklukkan hati Madin. Ketua osis ini paham betul, kalau gadis incarannya bukanlah tipe cewek yang mudah jatuh cinta.

Hubungan mereka terjalin sangat romantis. Dan seisi sekolah mengakui itu. Kedua orang tua mereka pun sudah mengetahui dan merestui hubungan itu. Akhir kelas tiga, pasangan ini resmi bertunangan dan buat kesepakatan masing - masing harus melanjut ke perguruan tinggi, selesai kuliah, married. Di tengah perjalanan cinta mereka kandas, Zulfi lebih memilih teman kampusnya dari pada Madin tunangannya. Bukan hanya Madin yang terluka dan sakit hati atas penghianatan Zulfi, tetapi ada orang tua yang merasakan keterhinaan itu.

Pertemuan mereka seusai reunian terjalin kembali walau hanya melalui dunia maya. Jarak yang memisahkan mereka sehingga tidak memungkin untuk bisa bertemu setiap saat. Zulfi, pengusaha sukses sudah berkeluarga. Sementara Madin masih betah sendiri di usia yang sudah tidak muda lagi dan punya usaha boutiqe ternama di kotanya. Sisa - sisa cinta masih bersemayam di hari Madin, sehingga rasa sakit dan luka dulu terabaikan.

Kenangan manis semasa SMA menyeruak kembali, dan mereka sama - sama masih merindukan kenangan itu. Kenangan kebersamaan mereka pun jadi bahan obrolan di gawai. Memori yang sudah terlupakan kembali mereka rasakan. Obrolan yang tiada rasa bosan, walau dari hari ke hari hanya itu - itu saja yang mereka obrolkan. Rindu...rindu...dan rindu, walau mereka sadar, kalau rindu yang mereka rasakan sudah terlarang. Hampir setiap ada waktu dan kesempatan pasti mereka berkomunikasi.

Dari seringnya ngobrol melalui gawai, perasaan zulfi  juga berubah. Madin bukan lagi dianggap sebagai teman mantan tunangan yang dulu di tinggalkan, melainkan teman spesial. Sejak itu mereka saling ketergantungan, saling mencari jika salah satu diantara mereka tidak menghubungi. Mereka sudah tak sungkan lagi saling memberikan rayuan dan kata - kata mesra.

Hingga suatu hari Zulfi berjanji akan mengunjungi Madin meski harus berbohong kepada istrinya. Betapa senang dan gembiranya Madin dengan kabar itu. Madin sudah tidak memikirkan lagi kalau Zulfi sudah tak sendiri lagi. Seiring berjalannya waktu hubungan mereka semakin intim. 

Pada awalnya Zulfi hanya menganggap Madin sebagai teman. Karena Zulfi juga sadar kalau sudah berkeluarga. Beberapa bulan berjalan Zulfi merasa semakin cocok, nyambung bahkan sampai tahap nyaman. Zulfi terjebak  perasaan cinta yang mendalam terhadap  mantan tunangannya yang masih sendiri itu. Zulfi bingung, karena Madin selalu menuntut kejelasan status yang selalu dijanjikan Zulfi untuk menjadikan Madin istri kedua. Zulfi tidak tahu harus berbuat apa. Ingin mundur bathin tersiksa karena rasa rindu dan kehangatan Madin yang sangat kuat. Di sisi lain Zulfi tidak tega terhadap istrinya yang begitu baik terhadap dirinya.

Zulfi mulai tersadar atas khilafnya. Zulfi menghubungi Madin dan secara tegas mengakhiri hubungan gelap mereka. Madin tidak terima begitu saja keputusan Zulfi, atas rasa sakit  yang telah dua kali dikhianati Zulfi. Madin hanya mendapatkan janji - janji yang di dalamnya terdapat bayangan kebahagiaan. Sementara Madin sudah mengorbankan miliknya yang paling berharga.

Meskipun awalnya ini berat dan menyakitkan buat Madin, tetapi wanita yang masih betah sendiri itu berusaha dengan ikhlas menerima takdir untuk yang kedua kalinya menerima penghianatan Zulfi. Madin tidak tahu jalan yang harus ditempuh. Sekali lagi Madin terjebak oleh kata manis Zulfi.

Musim haji tahun 2019, Madin pergi menunaikan rukun islam ke lima. Entah karena takdir atau kebetulan , Zulfi dan Madin bertemu di Mekkah. Pertemuan yang mengharukan sekaligus menjengkelkan buat Madin. Mereka sama - sama terkejut dan tertegun, tidak menyangka akan dipertemuakan di tanah suci. Hingga tanpa berpikir panjang Madin menghampiri Zulfi dan mengeluarkan semua uneg - uneg dan amarahnya. Setelah puas mengeluarkan kemarahan dan sakit hati atas penghianatan Zulfi, Madin tersadar apa tujuannya datang ke tempat yang suci ini. Untuk menetralisir kebingungan suasana dan istri Zulfi, akhirnya pasangan mantan tunangan ini dengan ketulusan dan keikhlasan hati saling memaafkan dan saling mendoakan untuk kebahagian hidup mereka.

Ttinggi, 24 April 2020