Saat ini kita semua sedang berada dalam puncak kenikmatan dimalam kemuliaan, lailatul qadar. Bulan Ramadhan telah memasuki fase detik - detik sepuluh hari terakhir. Fase akhir ini memiliki keutamaan, yakni Allah swt akan membebaskan hambanya yang menjalankan perintah dan menjauhi larangannya dari api neraka. Bola detik - detik sepuluh terakhir ini pula terdapat malam lailatul qadar atau dikenal pula dengan malam seribu bulan.

Malam lailatul qadar ibarat benda elok yang sangat indah namun langka. Tak heran jika tak mudah meraihnya, karena mahal harga belinya. Malam kemuliaan itu hanya dapat dibeli dengan pengorbanan jiwa raga, dengan amalan - amalan yang dituntun Nabi saw seperti qiyamul lail, tadarus Al Qur'an, berdoa, zikir, memperbanyak istighfar, sedekah dan jangan lupa untuk sealu berbuat baik kepada sesama.

Karena itu, kita seyogianya tidak menyia - nyiakan kesempatan pada detik - detik sepuluh malam terakhir ini untuk meraup sebanyak - banyaknya pahala untuk mendapatkan keutamaan dibebaskan dari api neraka. Kita perlu memperbanyak ibadah, selain ibadah wajib puasa dan sholat fardu lima waktu.

Kebahagiaan kita sebenarnya bukan karena hanya akan mendapatkan bonus pahala lailatul qadar, namun kebahagiaan lainnya adalah saat kita mengabdi, mohon ampun, berserah diri dan tunduk kepada penciptaNya, karena itulah nikmat besar yang tiada taranya.

Namun semua ibadah ini tetap kita lakukan di rumah sebagaimana protokol kesehatan pemerintah demi menghindari penularan virus corona.

TTinggi, 20 Mei 2020